Xiao Zhu 희영희

Minggu, 27 Februari 2011

Sinopsis Playful Kiss episode 7

He Ra menatap Ha Ni dengan tatapan merendahkan, sama seperti tatapan yang selalu ditunjukan oleh Seung Jo pada Ha Ni. Ha Ni tidak enak hati sehingga dia hanya bisa menundukan kepalanya. He Ra pun langsung pergi meninggalkan Ha Ni.



Ha Ni pulang ke rumah dengan lesu. Ha Ni menaiki tangga dan bertemu dengan Seung Jo yang baru keluar kamar. Ha Ni pun bertanya, "Hey! Perempuan yang tadi itu yang bertemu di depan kelasmu..." Seung Jo memotong omongan Ha Ni dan bertanya, "Apakah maksudmu Yoon He Ra?" Ha Ni baru tau kalo nama perempuan tadi adalah He Ra, "Apakah namanya He Ra? Dia seniormu?" Seung Jo keheranan, "Senior? Apakah dia terlihat lebih tua dari kita? Dan lagi dia disebut Dewi di kampus." Ha Ni bertanya, "Dewi? Dia satu angkatan dengan kita?" Seung Jo menjawab, "Ya. Dia masuk Universitas Parang karena mendapatkan beasiswa juga." Ha Ni berkomentar bahwa He Ra sangat hebat.

Seung Jo to the point bertanya, "Kenapa? Apakah kau cemburu?" Ha Ni langsung mengelak, "Cemburu? Tidak mungkin. Kenapa aku harus cemburu?" Seung Jo berkomentar bahwa Ha Ni pasti cemburu karena dia dan Ha Ni kan sudah pernah berciuman. Ha Ni kaget mendengar hal itu. Seung Jo mendekat ke Ha Ni dan Ha Ni sudah siap menutup matanya dan dalam hati dia bertanya-tanya, "Apakah ini akan menjadi ciuman yang ke2?" Seung Jo tersenyum lalu pergi meninggalkan Ha Ni tanpa mencium Ha Ni sama sekali.



Ha Ni masuk ke dalam kamarnya dan berkata, "Dia mempermainkan aku lagi. Bagi dia mungkin ciuman tempo hari bukan hal yang istimewa. Itu ternyata hanya lelucon." Ha Ni benar-benar merasa sedih karena Seung Jo hanya menjadikan dia sebagai lelucon saja.



Di kampus, Ha Ni, Joo Ri, dan Min Ah seperti biasa berjalan-jalan di kampus bersama-sama. Teman-teman Ha Ni bertanya, "Jadi kau tidak benar-benar pacaran dengannya?" Ha Ni terduduk lemas. Joo Ri menyarankan agar Ha Ni lebih agresif pada Seung Jo. Namun Min Ah justru menyarankan agar Ha Ni jangan agresif karena itu akan membuat Seung Jo lebih membenci Ha Ni.

Joo Ri melihat jam lalu berkata, "Ah aku harus pergi. Maaf aku tidak bisa ikut makan siang bersama karena aku sudah mendapatkan pekerjaan di Salon Kecantikan Parang, salon di depan kampus." Ha Ni dan Min Ah pun langsung memuji Joo Ri yang sangat hebat sudah mendapatkan pekerjaan. Joo Ri bilang bahwa dia mungkin akan sangat sibuk jadi sulit untuk makan siang bersama dengan Ha Ni dan Min Ah. Joo Ri pun langsung pamit pergi.



Min Ah lalu meminta maaf pada Ha Ni karena dia juga tidak bisa makan siang bersama. Ha Ni bertanya, "Kenapa?" Min Ah menjawab, "Sebenarnya hari ini para seniorku mengajak kami anak baru untuk makan siang bersama." Min Ah benar-benar meminta maaf karena dia tidak bisa makan siang bersama Ha Ni. Ha Ni mengerti dan memperbolehkan Min Ah pergi. Min Ah pun langsung pergi dan Ha Ni berkata, "Huh aku benci makan sendirian..." Ha Ni teringat Seung Jo makanya dia mengeluarkan HPnya dan langsung sms Seung Jo, "Seung Jo, apakah kau tidak ada teman makan siang bersama?"



Ha Ni pergi ke kantin kampus dan menyebutkan nama menunya satu-satu. Tiba-tiba dari belakang Ha Ni ada yang berbisik, "Apakah kau tidak bisa berfikir jika tidak menyebutkannya dengan keras?" Ya itu adalah Seung Jo! Ha Ni kaget dan bilang pada Seung Jo bahwa dia tidak mengira Seung Jo akan datang. Seung Jo meminta menu Hamburger steak dan Ha Ni juga mengikuti memesan menu Hamburger steak. Seung Jo meminta sayuran yang banyak dan Ha Ni juga ikut meminta sayuran yang banyak. Seung Jo kesal karena Ha Ni terus mengikutinya tapi Ha Ni hanya tersenyum senang.



Koki memberikan pesanan mereka berdua dan Seung Jo kaget karena porsi makanannya sangat sedikit sedangkan porsi Ha Ni sangat banyak. Seung Jo pun protes, "Permisi apakah ini tidak salah?" Si koki itu ternyata adalah Joon Gu yang bekerja di bagian kantin Universitas Parang. Joon Gu berkata, "Hey tuan sempurna, apakah kau berani melawanku dalam pembagian makanan?" Seung Jo dan Ha Ni sama-sama kaget saat mengetahui bahwa koki itu adalah Joon Gu.

Ha Ni bertanya, "Boon Joon Gu? Kenapa kau disini? Bukankah kau kerja di Restaurant Papahku?" Joon Gu menjawab, "Ya kau benar tapi aku bekerja di restaurant Papahmu pada malam hari dan bekerja disini pada siang hari. Aku sedang mencari banyak uang sehingga jika kamu mau menikah dengaku maka aku siap kapanpun juga. Aku sudah mempersiapkan segalanya. Saat tau kalau kamu pergi ke Universitas yang sama dengan bajingan ini, kamu pikir aku tidak bisa berbuat apa-apa hah? "

Joon Gu bertanya, "Hey Baek Sung Jo, kau terkejut kan?" Seung Jo menjawab, "Ya aku sangat terkejut! Bagaimana bisa kamu mengejar-ngejar perempuan seperti ini?" Joon Gu bilang bahwa ini adalah yang namanya cinta. Ha Ni meminta Joon Gu agar tidak banyak bicara. Seung Jo meminta koki lain untuk mengganti porsi makannya, Koki kepala melihat itu dan memarahi Joon Gu. Joon Gu tidak terima di marahi begitu saja makanya dia bilang bahwa orang seperti Seung Jo itu pantas mendapatkan porsi makanan yang sedikit.



Seung Jo menerima menu makananya dan pergi meninggalkan Joon Gu. Ha Ni melihat kursi kosong dan menawarkan Seung Jo untuk duduk bersama. Namun ada teman-teman Seung Jo yang memanggil Seung Jo dan mengajak Seung Jo makan satu meja. Akhirnya Seung Jo pergi ke teman-temannya itu dan Ha Ni makan sendirian. Joon Gu yang melihat itu terus memberikan semangat pada Ha Ni.



Ha Ni dan teman-teman barunya sedang berjalan menuju gedung kampus namun Ha Ni meminta teman-temannya untuk pergi duluan karena ada sesuatu yang mau dia lakukan. Ternyata Ha Ni melihat Seung Jo di taman dan langsung duduk di kursi belakang Seung Jo. Saat Ha Ni mau mengajak Seung Jo mengobrol, Ada Kyung Soo -Senior Seung Jo- yang duduk di samping Seung Jo dan mengajak Seung Jo mengobrol lebih dulu.

Seung Jo langsung berkata, "Ah senior... Sudah lama tidak bertemu." Kyung Soo berkata, "Kau ini juniorku jadi seharusnya kau yang mencariku. Menyedihkan sekali ini." Kyung Soo lalu to the point mengajak Seung Jo untuk bergabung di Klubnya karena jika Seung Jo ikut maka mereka pasti bisa maju ke tingkat Nasional. Seung Jo menolaknya karena dia sudah lama tidak berlatih. Kyung Soo terus membujuk Seung Jo sehingga Seung Jo pun setuju. Kyung Soo senang dan bilang bahwa dia akan menunggu Seung Jo di ruang Klub.



Ha Ni mendengarkan pembicaraan itu dan kebingungan, "Hmm Klub sekolah?" Seung Jo menyadari kehadiran Ha Ni dan Ha Ni melambaikan tangannya pada Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Apakah kau tidak ada jadwal kelas? Kau ini benar-benar mengikutiku terus." Ha Ni bertanya, "Ngomong-ngomong... Klub apa yang ingin kau ikuti?" Seung Jo menjawab, "Aku tidak akan memberitahumu karena jika kau tau maka kau akan mengikutiku." Seung Jo langsung berjalan pergi dan Ha Ni bergumam, "Mengikutimu? Siapa bilang aku akan mengikutimu hah?"



Ternyata benar saja dugaan Seung Jo. Ha Ni terus mengikuti Seung Jo. Ha Ni melihat Seung Jo masuk ke sebuah ruangan dan Ha Ni pun ikut masuk ke ruangan itu. Ha Ni sangat kaget saat masuk ke ruangan itu karena itu adalah Ruang Club Kekuatan. Para anggota klub itu juga kaget saat melihat Ha Ni masuk ke ruangan itu. Ha Ni buru-buru pergi dari ruangan itu.



Kyung Soo masuk ke ruang klub dan banyak anggota yang sudah berkumpul. Tiba-tiba Kyung Soo berkata, "Hey kamu silahkan masuk!" Ya yang masuk adalah Ha Ni. Ha Ni menatap ruang Klub tersebut yang ternyata ruang klub tennis. HaNi melihat ada Seung Jo dan Seung Jo kaget saat melihat Ha Ni.



Ha Ni duduk di kursi dan He Ra datang duduk di kursi samping Ha Ni. He Ra melihat Ha Ni dan bertanya, "Kita bertemu kembali. Apakah kau pandai bermain tennis?" Ha Ni menjawab, "Tidak. Aku tidak bisa bermain tennis karena aku tidak pernah mencobanya sebelumnya." He Ra berkomentar, "Seharusnya kau tidak datang ke klub ini karena kau terlalu menganggap ringan klub ini." Ha Ni kesal dan berkata, "Apa maksudmu? Kyung Soo mangatakan padaku bahwa aku boleh bergabung walaupun aku tidak bisa bermain dengan baik. Dia bilang bahwa yang aku butuhkan adalah niat bermain dengan ketulusan."

Seung Jo berkomentar, "Diamkan saja dia, dia memang tidak pernah memikirkan sesuatu menggunakan otaknya." He Ra tersenyum dan berkata, "Ya aku tau." Ha Ni benar-benar kesal mendengar hal itu.



Kyung Soo lalu membuka pertemuan para anggota dan memperkenalkan dirinya sebagai wakil ketua dan juga mahasiswa tingkat 2 berusia 21 tahun. Ha Ni sangat kaget mendengarnya. Dan semua anggota yang lainnya ikut tertawa. Kyung Soo bilang bahwa tahun ini klub mereka sangat di berkati karena kedatangan anggota Tennis yang sangat berbakat yaitu Seung Jo yang memenangkan pertandingan tennis tingkat SMA dan juga He Ra yang memenangkan pertandingan tingkat SMA untuk divisi perempuan. Seung Jo dan He Ra pun langsung memperkenalkan diri mereka.

Kyung Soo bilang bahwa sejak tahun lalu sangat jarang sekali anggota perempuan yang mau bergabung pada Klub Tennis tapi tahun ini ada sebuah kejutan yaitu adanya Oh Ha Ni yang akan ikut bergabung. Ha Ni dengan samangat langsung memperkenalkan dirinya. He Ra tiba-tiba bertanya dengan suara kencang, "Oh Ha Ni, sudah berapa lama kau bermain Tennis?" Ha Ni merasa malu dan menjawab, "Aku bahkan belum pernah memagang raket Tennis tapi aku sering bermain badminton." Semua anggota yang lain tertawa dan He Ra juga tertawa puas karena telah mempermalukan Ha Ni.



Latihan Tennis pun di mulai. Ha Ni tidak berhasil memukul bola namun akhirnya dia berhasil memukul bola yang justru bola itu mengenai kepala Kyung Soo. Kyung Soo menghampiri Ha Ni dan bilang bahwa pukulan bola Ha Ni sangat kuat dan Ha Ni pasti bisa jika di latih lebih lama lagi. Ha Ni benar-benar meminta maaf karena kejadian tadi. Kyung Soo memuji Ha Ni yang terlihat sangat cantik memakai pakaian Tennis.



He Ra dan Seung Jo datang menghampiri Ha Ni. Kyung Soo pun permisi mau mempersiapkan yang lainnya. He Ra tertawa dan bilang bahwa Ha Ni katanya belum pernah main tennis tapi berpenampilan ala pemain tennis. Seung Jo ikut mengejek Ha Ni dengan bilang bahwa orang yang tidak bisa belajar pun selalu mempersiapkan pensil padahal belum tentu bisa menulis. Ha Ni benar-benar merasa di permalukan dan hanya bisa diam saja.

He Ra bertanya, "Hmm sepertinya kau cukup dekat dengan Kyung Soo ya?" Ha Ni menjawab, "Kyung Soo sangat baik. bahkan dia mengetahui banyak hal dan juga membantuku. Dan lagi kata-kata yang diucapkannya sangat baik, berbeda sekali dengan kata-kata kejam dari seseorang." Seung Jo menatap sinis ke Ha Ni. He Ra berkata, "Benarkah? Sepertinya kau belum tau Kyung Soo sebenarnya. Seung Jo ayo pergi..."



Latihan pertama yang di lakukan adalah pengelompokan kemampuan. Kyung Soo akan melempar 5 buah bola dan harus di pukul oleh para anggota tapi sebaiknya para anggota tidak perlu memaksakan diri karena itu bisa membuat cedera. Semuanya mengerti lalu bubar untuk bersiap-siap.

Kyung Soo mengambil raketnya dan sikap baiknya pun berubah. Ya dia terlihat sangat menyeramkan saat latihan ini. Semua anggota baru sangat kaget, sementara He Ra dan Seung Jo hanya tertawa karena sudah mengetahui sikap Kyung Soo yang sebenarnya. Kyung Soo terus marah-marah saat ada anggota yang tidak bisa memukul bola dengan baik.



Tiba giliran He Ra yang memukul bola. Sepertinya Kyung Soo ini menyukai He Ra sehingga Kyung Soo sengaja memukul bola dengan pelan jadinya He Ra bisa memukul semua bola dengan baik dan itu membuat semuanya jadi kagum.



Saatnya Seung Jo yang memukul bola. Kyung Soo bilang bahwa dia sudah sangat lama menantikan 1 lawan 1 seperti ini. Seung Jo tersenyum percaya diri dan meminta Kyung Soo segera melemparkann bola. Kyung Soo melempar bola dan Seung Jo dapat memukulnya dengan baik. Kyung Soo berkata, "Aku tadi hanya bermain ringan karena tau kalau kau sudah lama tidak bermain Tennis." Seung Jo membalas, "Bermainlah dengan serius. Aku akan memukulnya dengan baik." Kyung Soo kesal dan bilang, "Dasar orang sombong yang bodoh!"

Kyung Soo melemparkan bola dengan kekutannya dan Seung Jo berhasil memukul bola itu dan membuat Kyung Soo kewalahan mengejar bola hingga terjatuh. Seung Jo menghampiri Kyung Soo dan berkomentar, "Yang tadi itu bagus." Kyung Soo menatap tidak suka kepada Seung Jo.



Para anggota bilang bahwa Kyung Soo sangat marah dan pasti orang yang memukul bola terakhir akan mati. Ha Ni sadar bahwa dia adalah yang selanjutnya akan memukul bola. Ha Ni bersembunyi di balik temannya namun Kyung Soo mengetahui hal itu dan langsung meminta Ha Ni untuk memukul bolanya. Seung Jo berbisik pada Ha Ni, "Keluarlah, dia memanggilmu." Ha Ni kesal dan berkata, "Ini semua karenamu Seung Jo!"

Ha Ni memberanikan diri menghadapi Kyung Soo. Ha Ni meminta Kyung Soo jangan melempar terlalu kuat karena ini pertama kalinya dia bermain Tennis. Kyung Soo tiak mempedulikan itu dan terus melemparka bola dengan penuh kekuatan. Bola pertama yang di lempar mengarah ke Ha Ni dan Ha Ni langsung menghindar. Bola yang ke dua juga di hindari Ha Ni dan itu membuat Kyung Soo sangat marah dan meminta Ha Ni tidak menghindar lagi. bola ke tiga yang di lempar pun mengarah ke Ha Ni dan Ha Ni tidak berani menghindar sehingga bola itu kena ke wajahnya dan Ha Ni terjatuh pingsan.



Semua anggota sangat panik sementara He Ra dan Seung Jo hanya diam. Kyung Soo berkata, "Ya inilah yang aku maksud! Tetap fokus walaupun harus terluka! Kau hebat Oh Ha Ni!"



Malamnya di adakan pesta penyambutan klub tennis. Ketua Tennis bilang pada Ha Ni bahwa Kyung Soo ini sangat sopan dan baik namun jika sudah menyentuh raket Tennis maka Kyung Soo akan sangat berubah. Ha Ni mengerti dan melihat Kyung Soo yang menyendiri karena merasa bersalah.



Anggot klub tennis lainnya memuji kemampuan Seung Jo dan He Ra yang sangat hebat. Ketua Tennis bilang bahwa Seung Jo dan He Ra ini memang terkenal saat SMA. Ketua Tennis bertanya, "Aku dengar He Ra memiliki pacar?" He Ra menjawab, "Tidak. Aku tidak begitu tertarik untuk berpacaran. Orang lain dan aku memiliki hubungan dan aku tidak ingin terlalu di paksakan. Aku hanya ingin bebas. Tapi jika aku bertemu seseorang yang cocok mungkin aku akan mencoba berpacaran." Ha Ni, Kyung Soo, Seung Jo dan anggota yang lain pun mendengarkan kata-kata He Ra.

Seung Jo tiba-tiba berkata, "Hmm pada akhirnya cinta itu hanya mengambil hak kebebasan orang lain saja dan mungkin itu di sebut kebencian." Ketua Tennis tidak mengerti kata-kata yang diucapkan oleh Seung Jo dan He Ra karena itu merupakan kata-kata mutiara yang ada dalam buku sastra. Seung Jo dan He Ra ternyata memiliki minat yang sama pada dunia sastra dan itu membuat mereka berdua terlihat semakin cocok. Seung Jo dan He Ra bersulang dan saling tersenyum sementara Ha Ni dan Kyung Soo menatap kesal.



Ha Ni berkunjung ke salon tempat Joo Ri bekerja dan Min Ah sedang di tata rambutnya oleh Joo Ri. Ha Ni menceritakan semua tentang He Ra dan Joo Ri berkomentar, "Wah dia ini terlihat seperti Baek Seung Jo dalam versi perempuan." Min Ah mendukung Ha Ni agar lebih semangat lagi. Joo Ri bilang bahwa Ha Ni ini benar-benar malang karena sudah sengaja masuk Klub Tennis demi Seung Jo tapi malah mendapatkan luka. Min Ah juga bilang bahwa Ha Ni sangat menyedihkan karena tidak memiliki kesempatan lagi.

Ha Ni berkata, "Tidak. Aku masih memiliki kesempatan. Ya walaupun sangat tidak mungkin jika ada di Klub Tennis karena ada He Ra namun aku masih memiliki sedikit kesempatan."



Ternyata kesempatan yang di maksud oleh Ha Ni adalah kesempatan bersama dengan Seung Jo. Ya dia memiliki kesempatan dengan Seung Jo karena mereka ada di kelas yang sama untuk mata kuliah Bhs Inggris. Seung Jo tentu tidak suka akan kehadiran Ha Ni apalagi ada seorang tambahan lagi yang membuat Seung Jo kesal. Ha Ni melihat ke belakangnya dan kaget saat melihat ada Joon Gu di dalam kelas itu. Joon Gu dan Seung Jo sempat adu omongan namun akhirnya mereka kembali tenang. He Ra datang dan duduk di kursi samping Ha Ni.



Pelajaran di mulai dan Joon Gu sangat tidak mengerti apa-apa. Ha Ni meminta Seung Jo untuk tenang. Dosen menghampiri Ha Ni dan bertanya dalam bahasa inggris mengenai luka di hidung Ha Ni. Ha Ni meminta bantuan Seung Jo namun Seung Jo diam saja tidak membantu sama sekali. Ha Ni pun menjawab pertanyaan dosen dengan Bahasa Inggris yang belepotan dan membuat semuanya tertawa.



Joon Gu kesal dan membela Ha Ni. Dosen bertaya, "Kau... apakah murid di kelas ini? Kenapa tidak membawa buku?" Joon Gu kebingungan menjawabnya karena tidak mengerti bahasa inggris sama sekali. Joon Gu menjawab pertanyaan dosen dengan kalimat yang lebih parah dan semua kembali tertawa. Seung Jo juga ikut tertawa dan mempermalukan Joon Gu.

He Ra lalu berkata dalam bahasa Inggris bahwa Joon Gu bukan murid di kampus ini dan bekerja di kantin kampus dan Joon Gu ada di kelas ini mungkin karena menyukai Ha Ni. Dosen mengerti hal itu dan tersenyum. Joon Gu tidak mengerti yang di katakan oleh He Ra dan menyebut He Ra sebagai perempuan jahanam. He Ra melihat Joon Gu dan bilang bahwa semua orang di kampus itu membayar dengan mahal jadi sebaiknya Joon Gu pergi saja dan tidak mengganggu lagi. He Ra juga bilang bahwa dia tidak menyukai orang bodoh. (OMG Kata-kata yang sama yang dulu pernah dikatakan Seung Jo pada Ha Ni.)



Di rumah, Ha Ni membantu Ibu Seung Jo membereskan pring-piring. Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kau tidak ada kelas hari ini?" Ha Ni menjawab dengan lemas, "Aku rasa setelah masuk Universitas, semua ini bukan lelucon lagi." Ibu Seung Jo bertanya, "Ada apa? Ada sesuatu yang terjadi?" Ha Ni menjawab, "Bukan begitu... Aku berfikir bahwa banyak sekali anak yang pintar dan cantik mungkin Seung Jo juga menyukai wanita yang cantik, pintar dan langsing. Bukankah Seung Jo akan menyukai wanita seperti itu?"

Ibu Seung Jo kaget dan bertanya, "Apakah muncul wanita yang seperti itu? Ya Ha Ni! Aku mungkin terlihat muda tapi sesungguhnya aku ini sudah dewasa. Aku cuma ingin bilang bahwa kalian ini sangat sempurna jika bersama. Kau seperti panci dan tutupnya, sangat cocok. Aku tidak tau seberapa canti wanita itu tapi aku yakin bahwa dia bukan jodoh Seung Jo. Lihat ini panci yang kecil tidak akan cocok dengan tutup panci yang besar. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Mengerti?" Ha Ni tersenyum senang, "Ya."

Lalu ada telfon dari Eun Jo yang meminta bantuan Ibunya untuk mengirimkan barang-barangnya yang tertinggal.



Ha Ni mengantar barang-barang Eun Jo ke sekolah Eun Jo. Eun Jo tidak suka karna Ha Ni yang datang ke sekolahnya. Ha Ni bertanya, "Apa yang sedang kau lamunkan?" Ada seorang anak perempuan yang mengambil bola lalu melanjutkan bermai. Ha Ni pun berkata, "Ah aku tau. Pasti gadis itu. Benarkah? Oooh dia cantik." Eun Jo berkomentar, "Dia memang lebih cantik dari pada kamu Oh Ha Ni." Ha Ni kesal dan cemberut.

Anak perempuan itu berjalan ke arah mereka untuk mengambil bola yang terjatuh. Ha Ni mengambil bola itu dan memberikannya pada anak perempuan itu. anak perempuan itu melihat Eun Jo sekilas lalu melanjutkan bermain. Ha Ni menghampiri anak perempuan itu dan membisikan sesuatu. Anak perempuan itu melihat Eun Jo lalu tersenyum pada Ha Ni. Ha Ni tersenyum ke Eun Jo dan berkata bahwa semuanya beres.



Ternyata Ha Ni mengajak anak perempuan itu ke rumah. Ibu Seung Jo dan Ha Ni mengintip dari pintu kamar. Anak perempuan itu sangat bosan bermain dengan Eun Jo. Eun Jo menawarkan makanan namun anak itu menolaknya karena dia takut gendut. Eun Jo menawarkan permainan lain namun anak perempuan itu tidak mau. Ibu Seung Jo dan Ha Ni terus mengintip dan bilang bahwa Eun Jo jadi terlihat payah di depan anak perempuan itu. Anak perempuan itu ingin pulang namun Eun Jo mencegahnya dan bilang bahwa Ibunya sedang memasak makan malam.



Seung Jo baru pulang dan merasa heran saat melihat ibunya dan Ha Ni sedang mengintip ke kamarnya. Ibu Seung Jo dan Ha Ni langsung menyingkir dan mempersilahkan Seung Jo masuk ke kamarnya. Seung Jo masuk ke kamar dan baru sadar ada Eun Jo bersama temannya. Anak perempuan itu melihat Seung Jo dan tersenyum. Seung Jo membuat sebuah robot kecil dan anak perempuan itu langsung terpesona dan bertanya, "Bolehkah aku ikut makan malam disini?" Seung Jo menggangguk dan tersenyum.



Nama anak perempuan itu ternyata Sarah. Sarah selesai makan malam dan mengelap mulutnya dengan saputangan yang di bawanya dan Eun Jo terus menatap Sarah. Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kamu mau tambah?" Sarah menjawab, "Tidak perlu saya sudah makan dengan lahap." Ibu Seung Jo senang karena Sarah anak yang sangat baik. Eun Jo juga tersenyum pada Sarah.

Sarah bertanya pada Seung Jo. "Seung Jo oppa, apakah kau percaya pada cinta pandangan pertama?" Seung Jo menjawab, "Entahlah aku belum memikirkannya." Sarah lalu berkata, "Aku awalnya tidak mempercayainya . Aku pikir orang dewasa hanya omong kosong saja namun sekarang aku pikir ini nyata." Ha Ni langsung tersenyum karena berfikir bahwa kata-kata yang di ucapkan oleh Sarah itu untuk Eun Jo. Sarah melanjutkan pembicaraannya, "Sebelum Oppa masuk kedalam tadi, aku tidak melihat apapun tapi setelah Oppa datang yang ada dimataku hanya Oppa saja. Oppa tunggu aku 7 tahun lagi ya." Semuanya sangat kaget mendengar hal itu dan Ha Ni merasa tidak enak hati pada Eun Jo.



Ibu Seung Jo mencoba menghibur Eun Jo yang dari tadi hanya duduk di luar rumah saja. Eun Jo terus marah dan Ibu Seung Jo bilang bahwa Eun Jo ini tidak kalah keren dengan Seung Jo. Ha Ni diam-diam melihat hal itu dan merasa kasihan pada Eun Jo.



Seung Jo turun ke dapur dan bertanya, "Mana Eun Jo?" Ha Ni menjawab, "Apa kamu tidak khawatir padanya?" Seung Jo keheranan dan bertanya, "Ada apa? Kenapa kau seperti ini padaku?" Ha Ni berkata, "Kau ini penipu! Kau berakting seolah-olah kau tidak melakukannya padahal kau menguasai semuanya. Aku melihat itu dengan jelas! Setiap waktu aku mencoba membuang perasaanku ini karena aku berfikir ini tidak boleh. Selama ini kau terus menertawakanku. Aku bingung apakah ini nyata atau hanya lelucon saja. Kamu membuat seseorang terlihat kebingungan dan bodoh."

Seung Jo benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan, "Sebenarnya apa yang sedang kau bicarakan hah?" Ha Ni menjawab, "Huh kamu benar-benar melakukan hal ini dengan sangat baik. Maksudku ya kalian berdua sangat cocok." Seung Jo bertanya, "Apakah kau sedang membicarakan He Ra? Bukan mengenai Eun Jo?" Ha Ni menjawab, "Ini adalah hal yang sama."

Ibu Seung Jo masuk kedalam rumah dan Ha Ni bertanya, "Bagaimana hasilnya?" Ibu Seung Jo menggelengkap kepalanya.



Ha Ni pergi keluar rumah dan menghampiri Eun Jo namun Eun Jo mengusirnya, "Aku tidak mau melihatmu Oh Ha Ni! Ini semua kesalahanmu! Kau seharusnya tidak mengundangnya kemari jika berakhir seperti ini. Siapa yang meminta bantuanmu hah?" Ha Ni merasa bersalah dan berkata, "Maafkan aku. Kamu benar, aku bersalah dan sangat keterlaluan, tapi seperti itulah aku. Maafkan aku. Aku tau bahwa aku mungkin tidak bisa membantumu merasa lebih baik."

Eun Jo marah dan berkata, "Apa yang kamu ketahui hah?" Ha Ni menjawab, "Aku tau... Di dunia ini aku mungkin tau hal yang terbaik. Orang yang aku sukai tidak menyukaiku dan tertawa dengan orang lain. Aku sungguh mengerti perasaan itu. Tapi ya aku juga tidak bisa cemburu padanya." Eun Jo bertanya, "Apakah kau membicarakan Kakakku?" Ha Ni mengangguk dan berkata, "Eun Jo. AKu pikr jika dua orang saling menyukai satu sama lain itu adalah sebuah keajaiban. Suatu hari... Apakah keajaiban itu akan datang padaku?" Eun Jo menjawab bahwa dia tidak tau hal itu.Ha Ni tertawa dan mengacak-acak rambut Eun Jo. Eun Jo tidak mau diperlakukan seperti anak kecil makanya dia marah tapi justru hal itu membuat Ha Ni semakin senang mengganggu Eun Jo.



Diam-diam Papah melihat keakraban Eun Jo dan Ha Ni. Papah mendengar kata-kata Ha Ni tadi dan ya dia merasa kasihan pada Ha Ni yang selama ini selalu menyukai Seung Jo namun Seung Jo tetap cuek dan dingin.



Papah sedang bekerja di Restaurant dan dia berfikir, "Apakah aku harus mencari rumah baru?" Tiba-tiba Joon Gu menghampirinya dan memperlihatkan adonan yang dia buat. Papah bilang bahwa adonan itu terlalu lembek tapi rasanya cukup enak. Joon Gu senang di puji dan bilang bahwa dia akan membuatnya lebih baik untuk Ha Ni. Papah lalu bertanya, "Joon Gu apa yang kau sukai dari Ha Ni?" Joon Gu kaget mendengar pertanyaan itu, "Aku merasa malu karena kau bertanya seperti ini. Tapi ya jika tidak ada Ha Ni... Mungkin aku tidak akan lulus SMA. Aku selalu memiliki masalah di sekolah dan anak-anak yang lain selalu menghindari bergaul denganku. Tapi Ha Ni mau berteman denganku sehingga aku bersemangat sekolah dan dapat lulus SMA."



Ha Ni sedang beres-beres di dapur dan dia mendengar ada bel datang sehingga dia pergi ke depan pintu untuk menyambut Seung Jo. Tapi ternyata yang datang bukan hanya Seung Jo, ya ada He Ra juga yang datang. He Ra sempat kaget melihat Ha Ni namun dia langsung berkata, "Ternyata benar kalau kalian ini tinggal bersama." Seung Jo tidak mempedulikan Ha Ni dan langsung pergi menaiki tangga menuju ke kamarnya.

Eun Jo turun dari tangga dan berpapasan dengan Seung Jo dan He Ra. Seung Jo berkata pada Eun Jo, "Aku ada tugas jadi bisakah kau belajar di ruang belajar biasa saja?" Eun Jo bertanya, "Tugas apa?" He Ra menjawab, "Tugas Ilmu pengetahuan barat dan kami harus mengerjakannya secara berkelompok. Apakah ini adikmu Seung Jo?" Seung Jo berkata, "Ya dia adikku. Eun Jo." He Ra tersenyum pada Eun Jo dan mengajak berkenalan. Eun Jo tersipu-sipu malu. Seung Jo mengajak He Ra segera ke kamarnya dan Eun Jo berkata, "Dia cantik."



Seung Jo mengajak He Ra menuju ke kamarnya untuk mengambil beberapa buku untuk tugasnya. He Ra bertanya, "Apa tidak ada orang tuamu?" Seung Jo menjawab, "Bapaku sepertinya akan pulang terlambat dan Ibu juga sepertinya sedang pergi." He Ra dan Seung Jo lalu membahas beberapa hal tentang tugasnya dan Seung Jo terlihat menikmati saat-saat bersama He Ra.



Ha Ni sangat panik dan khawatir dengan apa yang di lakukan Seung Jo dan He Ra di dalam kamar sehingga dia munggu di balkon dekat kamar Seung Jo. Tiba-tiba pintu kamar Seung Jo terbuka dan Seung Jo juga He Ra keluar dari kamar untuk belajar di ruang duduk dekat balkon. Ha Ni sangat kaget melihatnya dan langsung bersembunyi di balkon itu. He Ra berkata, "Aku dengar di Barat jika seorang gadis datang ke rumah seorang pria maka itu artinya gadis itu setuju untuk menghabiskan malam bersama pria itu." Ha Ni kaget mendengarnya. Seung Jo tetap cuek dan berkata, "Ah sebaiknya kita cepat mengerjakan tugas ini."

Sampai malam mereka mengerjakan tugas itu dan Ha Ni tetap diam di balkon. Seung Jo dan He Ra memikirkan konsep tugas mereka lalu He Ra mendapatkan ide untuk membuat semacam animasi dan foto untuk tugas mereka ini. Seung Jo setuju.



Seung Jo pergi ke ruangan Ibunya untuk mengambil kamera. Ibunya bertanya, "Mau dikemanakan kamera itu?" Seung Jo menjawab, "Aku mau mengerjakan tugasku." Eun Jo bilang bahwa Seung Jo ada tugas kelompok dan teman satu kelompok Seung Jo adalah seorang wanita yang cantik. Ibu Seung Jo jelas sangat kaget mendengarnya. Seung Jo bilang bahwa dosen yang memilihkan teman satu kelompok sehingga Ibu tidak boleh salah paham. Seung Jo meminjam kamera dan pergi ke atas. Ibu Seung Jo benar-benar masih tidak percaya hal itu.



Papah dan para karyawan pulang dari Restaurant tetapi Joon Gu masih diam di Restaurant dan mencoba berlatih membuat mie. Joon Gu berkata, "Semua orang bisa masuk Universitas. Mereka mengikuti kegiatan klub dan juga belajar di kelas. Boon Joon Gu kau sangat menyedihkan. Aku harus segera menguasai teknik membuat Mie sehingga bisa menjadi koki terkenal dan membuat Ha Ni bangga. Ha Ni... Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Ah apakah aku harus menelfonnya sekarang? Aku tidak pernah menelfonnya selarut ini. Ah aku sangat gugup saat mau menelfonnya."

Joon Gu mencoba menelfon Ha Ni namun Ha Ni tidak mengangkat telfonnya karena HPnya di tinggal di dalam kamar dan Ha Ni masih bersembunyi di Balkon.



Seung Jo datang ke ruang atas dan membawa kameranya. Mereka membuat semacam patung bunga dari tanah liat dan memotretnya. Ibu Seung Jo datang ke ruang atas dan He Ra langsung memberikan salam dan juga meminta maaf karena tadi tidak meminta ijin terlebih dahulu. Ibu Seung Jo mengerti dan bertanya, "Seung Jo, dimana Ha Ni?" Seung Jo menjawab, "Mungkin di kamanya." Ibu Seung Jo pun langsung pergi ke kamarnya Ha Ni.

Ibu Seung Jo datang ke kamar Ha Ni namun dia tidak menemukan Ha Ni. Ibu Seung Jo mau menelfon namun ternyata HP Ha Ni ada di kamar. Ibu Seung Jo pun keluar kamar dan berkata pada Seung Jo, "Ha Ni tidak ada di dalam kamarnya." Seung Jo sangat cuek dan hanya bertanya, "Benarkah? Dia pasti keluar ke suatu tempat." Ibu Seung Jo pun pergi dengan kesal. Dia terus mencari Ha Ni dan Ha Ni jadi tidak enak hati karna dia tetap bersembunyi.



Saat mau memotret patung bunga dari tanah liat, ada seekor semut di kelopak bunganya. He Ra bilang bahwa ini terlihat sangat bagus karena ada makhluk hidup di karya mereka ini. Seung Jo tersenyum senang melihat hal itu dan bilang bahwa hal ini sangat menarik. Ha Ni melihat itu dan dia merasa sedih karena Seung Jo terlihat begitu gembira saat berada bersama He Ra. He Ra meminta Seung Jo membawakan air minum sehingga Seung Jo pun pergi ke dapur untuk mengambilkan air minum.

He Ra berjalan menuju balkon dan Ha Ni benar-benar sangat ketakututan jika He Ra menemukannya di luar balkon sejak tadi. Untung saja ada seseorang yang menelfon He Ra sehingga He Ra masuk kembali ke dalam rumah. Ha Ni benar-benar merasa lega.



Ha Ni mengambil bola-bola tennis yang di pakai untuk latihan. He Ra berkata, "Kau sebaiknya berlatih tennis. Bukannya mengambil bola hingga kau lulus. Tapi ya aku menghargai usahamu karena rajin datang walaupun Seung Jo tidak akan datang." Ha Ni kebingungan, "Kenapa dia tidak akan datang?" He Ra berkata, "Dia itu anggota khusus di Klub ini sehingga dia bebas mau datang kapan pun saja. Kenapa kau tidak tau? Bukankah kalian tinggal bersama? Tunggu dulu... Jadi hubungan kalian hanya sebatas itu saja? Hahaha baguslah kalau begitu." He Ra langsung pergi meninggalkan Ha Ni.

Ha Ni mengomel, "Dia sangat dewasa. Walaupun usia kita sama tapi aku terlihat seperti anak kecil. Tunggu... Baek Seung Jo bisa datang kapan pun dia mau? Huh lalu kenapa aku harus bergabung dalam klub ini? Untuk apa aku mengumpulkan bola-bola ini?" HP Ha Ni berbunyi dan itu telfon dari Papah.



Ya ternyata Papah meminta Ha Ni datang ke Restaurant. Papah bertanya, "Bagaimana Tennis?" Ha Ni menjawab, "Sangat sulit. Ah ada apa Papah memintaku datang kemari?" Papah berkata, "Sebaiknya kita pindah rumah saja. Kita tidak bisa tinggal bersama mereka terus menerus. Meskipun aku selalu bekerja disini tapi aku tau bahwa kau mengalami kesulitan dan itu membuatku tidak tenang. Ayo pindah rumah saja. Aku akan berusaha mencari rumah untuk kita tinggal sementara waktu." Ha Ni memakan mienya dan merasa ingin menangis. Papah bertanya, "Ada apa?" Ha Ni menjawab, "Tidak... Aku sepertinya terlalu banyak menaruh wasabi dalam mie ini sehingga sangat pedas dan membuatku ingin menangis."



Papah bilang pada Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo bahwa dia dan Ha Ni akan pindah rumah. Ibu Seung Jo tentu saja tidak setuju jika Ha Ni pergi. Bapa Seung Jo juga bilang pada Papah bahwa dia ingin agar Papah dan Ha Ni tetap tinggal bersama mereka. Papah bilang bahwa mereka sudah terlalu lama tinggal di rumah Keluarga Baek dan membuat masalah pada Seung Jo dan Eun Jo. Papah berkata, "Dan lagi... Ha Ni akan segera melupakan Seung Jo." Ibu Seung Jo berkomentar, "Masalah itu... Apa yang harus aku lakukan? Bagaimanapun juga masalah ini harus di selesaikan oleh mereka." Papah bilang, "Seung Jo tidak menyukai Ha Ni dan..."

Ibu Seung Jo terus menangis dan bertanya, "Jika Ha Ni menjadi anggota keluarga ini maka ini tidak akan menjadi masalah lagi kan? Oh aku sangat menyukai kepribadian dia dan menyukai sifatnya yang lucu. Aku yakin bahwa Seung Jo pasti bisa menyukai Ha Ni." Papah jadi tidak enak hati mengenai hal itu. Diam-diam ternyata Eun Jo mendengarkan hal itu.



Eun Jo pergi ke kamarnya dan berkata pada Seung Jo, "Hyung... Aku dengar bahwa Oh Ha Ni dan Papahnya akan pergi dari rumah kita. Bukankah itu bagus? Sejak dia datang kemari, dia selalu membuat kekacauan." Seung Jo kaget mendengar hal itu.



Seung Jo keluar dari kamar dan bertemu dengan Ha Ni. Dia bertanya, "Apakah kau akan pindah?" Ha Ni menganggukan kepalanya dan bertanya, "Kenapa? Apakah kau kecewa?" Seung Jo menjawab, "Tidak. Aku merasa ini hal yang bagus dan melegakan karena hidupku akan kembali seperti dulu." Ha Ni mengerti dan bilang bahwa dia akan segera mengemasi barang-barangnya.



Ha Ni melihat fotonya bersama Seung Jo saat kelulusan dan dia jadi teringat banyak hal yang telah di lalui berama dengan Seung Jo. Mulai dari memberikan surat cinta, kaget saat tau bahwa mereka berdua tinggal satu rumah, saat mereka berlari di taman untuk memperebutkan foto, saat Ha Ni di selamatkan oleh Seung Jo ketika Ha Ni tenggelam dan banyak lagi kejadian yang diingat oleh Ha Ni. Di saat yang sama, Seung Jo diam-diam terus menatap pintu kamar Ha Ni.



Pagi-pagi, Papah datang ke kamar Ha Ni dan bilang bahwa mereka harus segera turun ke bawah karena yang lain sudah menunggu. Ha Ni memeluk Papahnya dan menangis. Papah juga sebenarnya merasa berat meninggalkan keluarga Baek ini.



Mereka turun ke bawah dan berpamitan. Papah mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga Baek karena telah membantu mereka selama ini. Papah juga mengajak Seung Jo dan Eun Jo untuk sesekali datang ke rumah mereka itu. Ha Ni berterima kasih karena telah di jaga selama ini. Ibu Seung Jo benar-benar merasa sedih dan Ha Ni pun bilang bahwa dia sangat berterima kasih karena Ibu Seung Jo selalu memasakan makanan yang enak untuknya dan Papah.Ha Ni juga berterima kasih pada Ibu Seung Jo karena telah membelikan Pizza untuk teman kelasnya dan mengajak Joo Ri dan Min Ah ke pantai untuk berlibur bersama.

Ibu Seung Jo benar-benar sedih melihat Ha Ni yang akan pergi. Ha Ni lalu meminta maaf kepada Seung Jo karena telah sering membuat kekacauan pada Seung Jo. Seung Jo hanya diam saja tidak berkomentar apapun.



Di luar rumah. Ha Ni memanggil Ibu Seung Jo dengan sebutan 'Ibu' dan itu semakin membuat Ibu Seung Jo sedih dan bilang bahwa dia ingin sekali terus tinggal bersama Ha Ni. Bapa Seung Jo berusaha menenangkan istrinya dan bilang agar tidak menangis seperti ini karena akan membuat Ha Ni sedih. Tapi Bapa Seung Jo juga sedih karna harus melepaskan teman baiknya yaitu Papah Ha Ni. Seung Jo mengucapkan selamat tinggal dan Ha Ni dengan papah pun pergi.

Eun Jo langsung berkata, "Akhirnya aku mendapatkan kembali kamarku." Bapa Seung Jo jelas langsung marah pada Eun Jo. Seung Jo bertanya pada Ibunya, "Ibu... Apa kau tidak akan memasak makanan untuk hari ini?" Ibu Seung Jo sangat kesal dan bilang, "Kau ini! Ini semua karena kesalahanmu tau!"



Seung Jo masuk ke kamar Ha Ni dan menemukan boneka yang dulu dia berikan pada Ha Ni. Tenyata Ha Ni meninggalkan boneka itu di dalam kamarnya.

Sinopsis Playful Kiss episode 6

Ha Ni duduk di pinggir tempat tidur dan berkata, "Maaf. Aku benar-benar minta maaf. Aku tau akan sangat sulit sekali mengatur ulang jadwal wawancara di Universitas. Semua orang sangat berharap padamu tapi karena keisenganku mengikutimu maka kau tidak pergi wawancara. Kau seharusnya membiarkan aku saja dan kau pergi melakukan wawancara." Seung Jo yang berdiri di delakang Ha Ni hanya berkata, "Haruskah aku begitu?" Ha Ni benar-benar merasa bersalah dan bilang, "Ya kau benar. Aku ini hanya penghalang di kehidupanmu. Tidak. Kata itu tidak cukup untuk menjelaskan semuanya, aku adalah pembawa bencana."



Min Ah dan Joon Gu mendapatkan kabar bahwa Ha Ni masuk rumah sakit sehingga mereka pun datang masuk ke ruangan Ha Ni di rawat. Joon Gu kaget melihat Seung Jo dan langsung marah-marah ke Seung Jo namun Ha Ni menghentikannya. Joon Gu marah-marah, "hey kau Baek Seung Jo! Setiap Ha Ni ada di dekatmu pasti saja dia mendapatkan sial!" Ha Ni membentak Joon Gu dan meminta agar teman-temannya itu pergi karna dia ingin sendiri. Ha Ni langsung rebahan di tempat tidur sementara Min Ah langsung menarik Joon Gu untuk keluar dari kamar rawat Ha Ni.



Seung Jo mencoba bercanda dan bertanya, "Apakah aku harus pergi juga?" Ha Ni menjawab, "Ya pergilah dan istirahat." Seung Jo kaget mendengar jawaban Ha Ni. Ha Ni menangis dan Seung Jo hanya bisa diam.



Papah meminta maaf kepada Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo. Bapa Seung Jo bilang bahwa ini bukan salah Ha Ni karna tadi sebenarnya Seung Jo masih memiliki waktu untuk ikut wawancara namun Seung Jo yang menolak untuk pergi. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia yakin kalau Seung Jo ada rencana lain dan Seung Jo itu masih remaja jadi wajar kalau membangkang seperti itu. Papah tersenyum tapi sebenarnya dia merasa tidak enak hati pada keluarga Baek.



Ha Ni sudah boleh pulang dari rumah sakit dan kakinya yang di gips di gambari oleh para pelayan di Restaurant milik Papah. Papah tertawa lalu bilang bahwa keluarga mereka ini memang memiliki kemampuan sembuh dengan cepat bahkan Dokter pun tidak percaya bahwa Ha Ni sudah boleh pulang dari rumah sakit secepat ini.

Ha Ni bertanya pada Papah, "Pah, bukankah sebaiknya kita meninggalkan rumah keluarga Baek?" Papah kebingungan dan bertanya, "Kenapa? Apakah kau merasa tidak nyaman? Tenang saja semuanya lebih mengkhawatirkanmu dari pada mengkhawatirkan Seung Jo." Ha Ni kesal dan bilang, "Ah itu lah yang membebani aku. Kenapa semua itu terjadi?"



Saat makan malam, Bapa Seung Jo melihat kursi Ha Ni dan bertanya, "Apakah Ha Ni masih merajuk?" Ibu Seung Jo menjawab, "Dia tidak keluar dari kamarnya dan juga tidak mau makan apapun." Eun Jo bilang bahwa Ha Ni pernah keluar dari kamar malam hari dan itu sangat mengagetkannya karna dia menyangka itu hantu.

Ibu Seung Jo lalu berkata, "Hey Baek Seung Jo... Kamu harus memperlakukannya dengan baik. Hanya kata-kata manis darimu lah yang bisa memecahkan masalah. Tapi kenapa kau malah membuatnya lebih sedih hah?" Seung Jo menjawab, "Aku sudah mengatakan padanya." Ibu Seung Jo terseunyum senang, "Benarkah? Apa yang kamu katakan padanya?" Seung Jo berkata, "Hmm terima kasih karna sudah membuatku tidak mengikuti wawancara itu." Senyum Ibu Seung Jo hilang dan dia marah, "Apa itu kata-kata untuk menghibur seseorang yang sedih? Itu seperti menampar anak kecil yang menangis!" Ibu Seung Jo menggambil mangkuk nasi Seung Jo dan berkata, "Kamu tidak usah makan hingga Ha Ni mau makan!" Seung Jo hanya terdiam.



Ha Ni duduk di dalam kamarnya dan dia memikirkan banyak hal yang sudah dia lakukan sehingga membuat Seung Jo mendapatkan masalah. Ha Ni benar-benar sedih dan akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah Seung Jo. Ha Ni hanya menulis surat perpisahan dan menyimpannya di atas meja kamar.



Ha Ni diam-diam keluar dari rumah sambil membawa kopernya. Tiba-tiba Seung Jo muncul dan berkata, "Sudah lama tidak melihatmu. Apakah kau mau pergi? Apakah ini karena aku tidak masuk Universitas Tae Sung?" Ha Ni menjawab, "Ya karna masalah ini dan juga obat flu. Aku berusaha berbuat baik tapi... Semakin lama aku berfikir, sepertinya aku tak seharusnya ada di sisimu. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi karna perbuatanku, jadi sebaiknya kau tidak menghalangi aku."

Seung Jo berkata, "Aku tidak berfikir seperti itu." Ha Ni kebingungan dan Seung Jo melanjutkan omongannya, "Apa aku harus membantu? Kopermu terlihat berat." Ha Ni kecewa dan bilang bahwa Seung Jo tidak perlu membantunya. Seung Jo mengerti dan melepaskan kepergian Ha Ni tapi sebelumnya dia memberikan Ha Ni sebuah amplop surat. Ha Ni kebingungan dan membuka amplop surat dari Universitas Parang. Ha Ni membaca biaya pendaftaran yang ternyata 0 won dan Ha Ni bilang bahwa amplop surat itu pasti bukan untuknya karna tidak ditulis mengenai jurusan yang dia ambil. Ha Ni melihat ada tulisan Baek Seung Jo di amplop itu dan dia berkata, "Hmm ini ditujukan untuk Baek Seung Jo. Baek Seung Jo? Hah Baek Seung Jo? Omo..."



Ha Ni bertanya, "Benarkah kau akan masuk Universitas Parang? Kenapa?" Seung Jo menjawab, "Siapa yang tahu jika mereka akan memohon padaku? Ya mereka akan membiayai semua biayaku bahkan jika aku kuliah di luar negeri pun mereka akan memberikan apapun." Ha Ni benar-benar tidak menyangka hal itu dan bilang, "Huh kalau padaku mereka terlihat kesal dan bertanya padaku 'Mengapa kamu harus memilihmu?' Tapi... Mengapa kau memilih Universitas Parang?" Seung Jo menjawab, "Selama menjalani hidupku hingga sekarang. Rasanya aku paling pemarah itu tahun lalu. Aku kesal dan panik memikirkan apa yang akan terjadi. Benar-benar kacau sekali tapi... Menyenangkan." Ha Ni kaget mendengar hal itu.

Seung Jo melanjutkan pembicaraannya, "Tertidur saat ujian itu menyenangkan. Memikirkan mengenai hasil ujianku, itu adalah hal yang baru untukku. Terima kasih untukmu karna berkatmu aku merasakan banyak hal. Hmm rasanya lebih menyenangkan dan bersemangat. Jadi..." Ha Ni memotong pembicaraan Seung Jo, "Jadi kamu melakukan ini karena aku? Mendaftar ke Universitas Parang?" Seung Jo langsung menjawab, "Tidak! Aku melakukannya karna diriku sendiri!



Seung Jo membatu Ha Ni membawakan kopernya kembali ke kamar dan Ha Ni berkata, "Terima kasih. Tunggu... Jadi selama ini kau pura-pura cuek padahal kau sudah mengetahui mengenai Universitas Parang ini? Bahkan tetap cuek walaupun aku hampir mati karena merasa bersalah? Kenapa hah?" Seung Jo menjawab, "Karena ini menyenangkan. Kenapa? Kau tidak suka? Kalau kau tidak suka maka aku akan membatalkannya sekarang juga." Ha Ni kaget dan langsung mencegah Seung Jo, "Tidak... Tidak perlu. Aku menyukainya dan aku bahagia." Seung Jo berkata, "Aku sudah tau mengenai itu." Seung Jo langsung pergi ke kamarnya dan Ha Ni tersenyum senang sambil mencium boneka yang dikasih Seung Jo.



Seung Jo berkata, "Jika aku mengetahui apa yang ingin aku lakukan maka aku akan menjalani hidup ini dengan semangat. Bukankah nenekmu yang bilang agar hidup dengan bahagia? Kalau begitu sampai jumpa lagi." Seung Jo langsung berdiri dan masuk ke dalam rumah namun Ha Ni menahannya dan bertanya, "Kalau begitu... Apa ini artinya aku boleh tinggal disini lebih lama lagi? Aku berjanji tidak akan menjadi pengacau lagi." Seung Jo melihat Ha Ni dan bertanya, "Tidak akan? Yakin?" Ha Ni kebingungan dan menjawab, "Mungkin tidak... tapi aku akan berusaha Aku janji hidupmu akan lebih menyenangkan dan bersemangat." Seung Jo tersenyum sekilas dan langsung masuk kedalam rumah. Ha Ni berfikir bahwa ini artinya 'boleh' dari Seung Jo sehingga dia pun ikut tersenyum senang.



Pagi-pagi Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo dan Papah sedang berkumpul di ruang keluarga. Papah melihat surat penerimaan Seung Jo di Universitas Parang dan Ibu Seung Jo langsung berkata, "Sudah kuduga bahwa dia memiliki rencana lain." Papah merasa sedikit lega tapi dia tetap merasa bersalah karna Seung Jo tidak bisa masuk Universitas Tae San. Ibu Seung Jo langsung bertanya, "Huh apa bagusnya Universitas Tae San? Isinya hanya sekumpulan anak seperti Seung Jo saja. Ah senangnya Ha Ni dan Seung Jo masuk Universitas yang sama. Bukankah ini terlihat seperti mereka ini jodoh yang sudah ditakdirkan?" Bapa Seung Jo dan Papah hanya tertawa.



Papah sedang membersihkan Restaurant dan Joon Gu langsung masuk. Joon Gu memberikan Papah sekantung biji bunga matahari karena itu dapat membantu menyembuhkan patah tulang untuk Ha Ni. Papah menerima itu dan mengucapkan terima kasih. Tiba-tiba Joon Gu berlutut dan berkata, "Tolonglah terima aku menjadi muridmu. Tradisi 60 tahun Restaurant Mie ini tidak boleh terhenti sehingga aku akan menlanjutkannya. Tolonglah." Papah terlihat kesal dan berkata, "Sudah ku bilang, melakukanlah apapun yang kamu inginkan bukan melakukan apapun demi Ha Ni." Joon Gu bilang bahwa ini lah yang dia inginkan.

Joon Gu berusaha membuat Papah menerimanya sehingga dia berkata, "Saat pertama kali memakan mie buatan Papah, hatiku sungguh tergugah." Papah terus berusaha melepaskan kakinya dari pelukan Joon Gu namun Joon Gu tidak mau juga melepaskannya.



Restaurant sedang sepi dan ada seorang Ibu yang datang dan bertanya, "Permisi... Apakah ini tempat memohon agar masuk Universitas bagus? Aku dengar jika makan mie disini maka anak bodoh pun akan masuk Universitas Parang." Papah menjawab, "Ah apakah Mie Keberuntungan? Ah silahkan masuk dan duduklah." Banyak Ibu-ibu yang masuk dan langsung duduk di kursi.

Papah melihat Joon Gu yang masih berlutut dan meminta Joon Gu segera pergi namun Joon Gu tidak mau dan bilang, "Tidak. Aku akan tetap disini hingga kau menerimaku." Papah berkata, "Kelakuanmu ini hanya akan mengganggu bisnisku saja tau!" Joon Gu merasa bersalah dan langsung meminta maaf. Ibu-ibu itu meminta di bawakan minuman dan Papah pun sibuk mengambilkan minuman. Ibu-ibu itu juga meminta menu dan Joon Gu langsung memberikan menu itu pada Ibu-ibu. Ibu-ibu memuji Joon Gu yang terlihat bekerja keras dan mengira bahwa Joon Gu ini adalah pelayan di Restaurant.

Joon Gu membantu mempromosikan menu di Restaurant dan itu membuat Papah mulai berfikir. Ibu-ibu memuji Joon Gu yang masih muda namun sudah pintar berbisnis. Joon Gu senang di puji seperti itu dan menunjukan pada Papah bahwa dia bisa bekerja dengan baik.



Ha Ni pergi ke toko elektronik dan bertanya, "Permisi... dimana bagian Mp3 dan Kamera ya?" Pelayan pun segera menunjukan tempat penjualan dan Ha Ni berkeliling melihat-lihat. Lalu Ha Ni pergi ke toko pakaian dan dia melihat baju-baju laki-laki, "Huh banyak sekali yang ingin aku beli untuknya..." Ha Ni berada di antara 2 patung pakaian dan dia membayangkan Seung Jo memakai pakaian itu, "Hmm yang di kanan ini terlihat bagus, yang di kiri ini juga terlihat lebih cocok untuk Seung Jo." Ha Ni melihat harga baju yang kiri dan dia langsung kaget karna sangat mahal sekali.



Akhirnya Ha Ni memilih untuk kerja part time di sebuah toko swalayan agar bisa membeli baju untuk Seung Jo. Ha Ni benar-benar bekerja keras, mulai dari mengepel, menyimpan barang, menjadi kasir bahkan membuang sampah. Ha Ni bilang bahwa ini hal yang menyenangkan tapi melelahkan.



Ha Ni pulang ke rumah dan langsung di sambut oleh Ibu Seung Jo. Ha Ni berjalan lesu menuju kamarnya dan Ibu Seung Jo bergumam, "Hmm akhir-akhir ini dia selalu pulang terlambat." Eun Jo yang mendengar omongan ibunya pun langsung berkomentar, "Mungkin dia bermalas-malasan karna sudah di terima di Universitas." Ibu Seung Jo yang mendengar itu langsung memarahi Eun Jo.



Seung Jo habis dari kamar mandi dan dia melihat Ha Ni yang rebahan di kamar dan terlihat lelah. Seung Jo pun berkata, "Oh Ha Ni. Kau akhir-akhir ini selalu pulang malam." Ha Ni bertanya,"Kenapa? Apakah kau khawatir?" Seung Jo menjawab, "Khawatir? Kau tahu tidak bahwa ibuku selalu telat tidur karena menunggu untuk membukakan pintu untukmu." Ha Ni berkomentar, "Ya aku tau tapi mau bagaimana lagi." Seung Jo bertanya, "Hah? Bagaimana lagi?" Ha Ni terlalu lelah sehingga dia pun langsung tertidur dan membiarkan Seung Jo bengong.



Ha Ni kembali bekerja di toko swalayan itu dan sedang mengitung jumlah gajihnya. Pintu masuk terbuka dan Ha Ni berkata, "Selamat dat...." Kata-kata Ha Ni langsung terpotong kerna yang datang adalah Seung Jo. Ha Ni kebingungan karena di toko itu hanya ada 1 karyawan dan itu artinya dia harus menghadapi Seung Jo. Seung Jo berjalan ke meja kasir dan dia langsung kaget melihat karyawan toko memakai jaket yang ditutup hingga kepala dan ada topeng wajah ayam. Ya Ha Ni berusaha menyembunyikan wajahnya dengan memakai jaket itu.

Seung Jo membayar belanjaannya dan Ha Ni tidak bisa melihat uang itu sehingga dia bertanya, "Pembeli berapa uang anda ini?" Seung Jo keheranan dan menjawab, "10000 won." Ha Ni membuka mesin pembayaran dan kebingungan untuk mengambil uang kembalian karna tidak terlihat, jadi dia berkata, "Pembeli... silahkan ambil kembaliannya 8800 won." Seung Jo tambah kebingungan namun dia langsung mengambil kembalian dan pergi.

Ha Ni merasa lega dan langsung membuka jaketnya itu tapi dia langsung kaget karna melihat ada Manager Toko di hadapannya. Manager toko marah, "Kau menyuruh pembeli mengambil kembaliannya sendiri?" Akhirnya hari itu juga Ha Ni langsung di pecat!



Karena sedang hujan maka Ha Ni memilih berteduh di pinggir toko makanan. Ha Ni mengomel, "Dari sekian banyak toko, Kenapa dia harus datang kesana? Ah ini pasti karna takdir hehehe. Ngomong-ngomong, dimana lagi aku bisa mendapatkan uang? Lagipula ini belum terlalu larut malam." Ha Ni melihat kedalam toko makanan tempat dia berteduh yang ternyata sedang mencari karyawan. Ha Ni pun langsung semangat masuk ke toko itu dan melamar pekerjaan.

Pekerjaan Ha Ni itu adalah mengantarkan pesanan makanan. Walaupun hujan, Ha Ni tetap bekerja dan pemilik toko meminta Ha Ni untuk mengantarkan makanan ke sebuah rumah. Ha Ni tersenyum dan mengantarkannya. Ha Ni sampai di rumah itu dan dia kaget saat menyadari itu rumah Keluarga Baek. Ha Ni kebingungan dan mencoba berfikir. Pemilik toko menelfon dan marah-marah ke Ha Ni karena pesanan makanan belum sampai juga. Ha Ni bialng bahwa dia sudah di depan rumah pembeli. Ha Ni menutup telfon dan benar-benar merasa kebingungan.



Ha Ni berbicara melalui interkom dengan Seung Jo dan dia sengaja merubah suaranya, "Ah ini aku dari pengantar ayam. Aku sangat sibuk sehingga aku akan meninggalkannya di luar dan anda bisa mengambilnya." Seung Jo bertanya, "Lalu bagaimana dengan uangnya?" Ha Ni baru ingat mengenai itu dan menjawab, "Tentu saja kau harus memberikan aku uangnya."

Seung Jo pun keluar rumah untuk mengambil pesanan ayam dan lagi-lagi dia kaget saat melihat pengantar ayam memakan jaket yang di tutupi hingga wajah dan ada gambar topeng ayam. Seung Jo langsung memberikan uangnya dan masuk kembali kedalam rumah. Ha Ni benar-benar tegang dan langsung bersandar lemah.

Selesai mengantar makanan, Ha Ni kembali ke restaurant dan mengomel, "Dari sekian banyak restaurant ayam, kenapa dia harus memesannya disini? Ah ya ini pasti karena kita berjodoh hehehe..."



HP Ha Ni berbunyi dan itu telfon dari Min Ah. Min Ah berkata, "Aku khawatir pada Joo Ri. Keluarganya bilang bahwa Joo Ri pergi pagi-pagi sekali dan sampai sekarang belum pulang juga. Bahkan HPnya pun tidak aktif. Hmm sebenarnya sejak dia tau kalau kita di terima Universitas Parang, dia sulit dihubungi. Jadi itu sebabnya kenapa aku hanya datang bersama Joon Gu saat kamu di rawat di rumah sakit."

Ha Ni sangat panik dan mencari ke berbagai tempat yang biasa mereka datangi. Dan tempat yang terakhir di datangi adalah Salon tapi tetap saja Ha Ni tidak berhasil menemukan Joo Ri. Ha Ni sedih dan berkata, "Joo Ri... Kau ada dimana?" Ha Ni janjian ketemuan dengan Min Ah dan berusaha mencari bersama namun tetap tidak menemukan Joo Ri. Ha Ni bertanya, "Teampat mana yang belum kita datangi? Ah ya sekolah!"



Mereka berdua pun pergi ke sekolah untuk mencari Joo Ri. Mereka mencari Joo Ri ke ruang club seni namun tidak ada dan ternyata akhirnya menerka menemukan Joo Ri di ruang kelas. Min Ah dan Ha Ni langsung menghampiri Joo Ri dan bertanya, "Ya Joo Ri! Kenapa HP mu tidak aktif?" Joo Ri kaget dan balik bertanya, "Kenapa kalian disini? Bukankah kalian sibuk karena sudah menjadi mahasiswa?" Min Ah menjawab, "Ya kita bahkan belum lulus." Ha Ni meminta maaf karna dia terlalu sibuk dengan urusannya sendiri sehingga melupakan Joo Ri.

Joo Ri bilang bahwa dia seharusnya pergi mencari Universitas namun dia kebingungan sehingga tempat yang didatangi itu sekolah ini. Min Ah bertanya, "Apa kau tidak akan ikut tes?" Joo Ri menjawab, "Orang tua ku meminta ku untuk melakukannya ya walaupun untuk program kuliah yang hanya 2 tahun saja. Tapi apa yang aku lakukan jika nanti aku kuliah? Hanya akan membuang-buang uang saja. Kenapa orangtua ku ini tidak mengerti aku?" Ha Ni berkata, "Ya sudah kamu jelaskan saja pada orang tuamu bahwa kau ingin melakukan sesuatu yang kamu inginkan." Joo Ri berkata, "Aku tidak tahu apa yang ingin aku lakukan." Ha Ni dan Min Ah kompak berkata, "Aku tau."

Ha Ni dan Min Ah menggerakan tangannya seperti gunting dan Joo Ri tersenyum. Min Ah bilang bahwa Joo Ri lah yang telah membuat model rambutnya itu. Ha Ni juga bilang bahwa selama ini Joo Ri yang selalu membantu mengikat rambutnya.



Joo Ri senang mendengar hal itu dan langsung bilang, "Baiklah aku tidak akan mengambil tes kuliah itu. Ini sangat menggangguku." Joo Ri mengambil buku-bukunya yang tebal dan berteriak di jendela, "Universitas hanya mementingkan nama, kejam sekali dunia ini!" Joo Ri langsung melemparkan buku-bukunya itu keluar jendela. Ha Ni ikut berteriak, "Kejamnya dunia ini karena Universitas yang mementingkan nama hanya mau menerima gadis-gadis populer!" Ha Ni ikut melemparkan buku keluar jendela. Min Ah ikut berteriak, "Joo Ri cantik!" Ha Ni ikut berteriak, "Min Ah juga cantik!"

Joo Ri tersenyum lega dan berkata, "Ngomong-ngomong selamat ya karna kalian sudah diterima di Universitas." Mereka semua tertawa dan langsung bernyanyi bersama dan ada Bye-Bye Sea yang mengiringi nyanyian mereka.



Hari kelulusan sudah tiba dan Ibu Seung Jo sibuk menyuruh Ha Ni dan Seung Jo agar segera bersiap-siap. Seung Jo sudah selesai bersiap-siap dan saat dia keluar kamar, dia kaget saat melihat Ha Ni memegang kotak besar. Ha Ni memberikan kotak besar itu pada Seung Jo dan Seung Jo bertanya, "Apa ini?" Ha Ni menjawab, "Ini karena aku merasa bersalah dan merasa berterima kasih padamu jadi kamu bisa menyebutnya ini sebagai hadiah kelulusan." Seung Jo bertanya, "Kau mau memberikan hadiah minta maaf, berterima kasih dan hadiah kelulusan sekaligus hanya dalam satu hadiah?" Ha Ni hanya tertawa dan membukakan hadiah untuk Seung Jo.

Seung Jo melihat hadiahnya dan bertaya, "Hah apa ini?" Ha Ni menjawab, "Itu alat pemijat kepala. Sepertinya kau sering berkata bahwa kau sakit kepala." Seung Jo terlihat meremehkan hadiah Ha Ni dan Ha Ni pun kecewa dan betanya, "Apa kau ingin hadiah lain?"



Ibu Seung Jo datang ke lantai 2 karena Ha Ni dan Seung Jo tidak juga turun ke bawah. Ibu Seung Jo melihat hadiah Ha Ni dan dia bertanya, "Omo... Apa ini? Apakah ini helm?" Ha Ni menjelaskan, "Ini adalah alat pemijat kepala karena kepala Seung Jo sering digunakan. Ini juga sangat baik memijat leher." Ibu Seung Jo berkomentar ,"Apakah ini hadiah untuk Seung Jo? Ah kau ini sangat perhatian sekali Ha Ni."

Ibu Seung Jo mengambil alat pemijat kepala itu dan berniat memakaikannya ke kepala Seung Jo namun Seung Jo menolaknya dan langsung pergi. Ha Ni melihat Seung Jo dan dia merasa sangat kecewa. Ibu Seung Jo berkata, "Huh dia itu selalu bersikap kasar. Tapi ini terlihat mahal, dimana kamu mndapatkan uang?" Ha Ni bilang bahwa dia bekerja paruh waktu. Ibu Seung Jo bertanya, "Jadi ini alasan mengapa kau selalu pulang larut malam?" Ha Ni menganggukan kepalanya.

Seung Jo ternyata masih ada di tangga sehingga dia bisa mendengar omongan Ibunya dan Ha Ni. Dia hanya tersenyum sekilas saat tau kalau Ha Ni bekerja paruh waktu demi membelikan hadiah untuknya.



Ha Ni dan teman-temannya sudah masuk kedalam gedung sekolah untuk acara kelulusannya. Ha Ni terlihat sangat gugup, Joo Ri dan Min Ah justru terlihat santai dan mengganggu Ha Ni. Ternyata Ha Ni sangat gugup karena nanti dia akan mewakili kelas 3-7 untuk naik ke atas panggung untuk menerima surat kelulusannya. Min Ah bilang bahwa Guru Kang Yi sudah sangat berusaha membuat Ha Ni agar bisa maju ke atas panggung sehingga Ha Ni tidak boleh tampil mengecewakan. Joo Ri juga bilang bahwa yang anak naik ke atas panggung itu hanya 2 orang. dari kelas 3-1 adalah Baek Seung Jo dan dari kelas 3-7 adalah Oh Ha Ni. Kata-kata itu justru membuat Ha Ni semakin tegang.



Joon Gu melihat Seung Jo dan bertanya, "Hey Baek Seung Jo! Aku dengar kau masuk Universitas Parang. Katakan apa maksudmu hah? Ada beratus-ratus Universitas bahkan kau mungkin bisa masuk Universitas Tae San dengan mengerjakan soal sambil menutup mata. Lalu kenapa kau mengambil Universitas Parang hah?" Seung Jo dengan dinginnya menjawab, "Agar aku bisa melihat reaksimu yang seperti ini." Joon Gu kesal dan ingin mengahajar Seung Jo namun niatnya itu tertahan karena acara kelulusan sudah akan dimulai.



Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo, Eun Jo dan Papah datang ke acara kelulusan itu dan membawa rangkaian bunga. Kepala Sekolah membuka acara dan berkata "Untuk angkatan ini ada 2 misteri yang terjadi, yaitu Oh Ha Ni dari kelas 3-7 bisa masuk Universitas Parang dan Baek Seung Jo yang selama ini rengking 1 sekolah juga masuk Universitas Parang. Apakah ini masuk akal?" Joon Gu nyeletuk, "Tentu saja tidak!" Semua murid langsung tertawa sementara Ha Ni merasa malu. dan Jang Mi tentu saja merasa kesal karena Ha Ni akan satu kampus dengan Seung Jo.

Lalu acara seanjutnya setelah sambutan dari Kepala Sekolah adalah sambutan dari Baek Seung Jo. Seung Jo naik ke atas panggung dan mengucapkan kata-kata mutiara. Ibu Seung Jo langsung sibuk mengambil foto sementara Ha Ni tersenyum senang melihat Seung Jo. Di akhir kalimat sambutannya, Seung Jo berkata, "Aku berterima kasih kepada Nenek seseorang yang tidak pernah aku lihat tapi dia mengatakan bahwa aku harus melewati hidupku dengan bersenang-senang dan bahagia. Dia bilang itu lah bagaimana seharusnya melanjutkan hidup." Ha Ni sangat kaget mendengar kata-kata itu karena itu adalah kata-kata Neneknya.



Ha Ni melamunkan kejadian pada saat selesai menonton Drama Musical bersama Seung Jo dan dia berkata bahwa Neneknya pernah meminta padanya agar menikmati hidup dengan bersenang-senang dan berbahagia dan juga memastikan prang di sekitar kita juga bahagia.

Karena keasikan melamun, Ha Ni tidak sadar bahwa namanya di panggil untuk menerima sertifikat di depan panggung. Joo Ri dan Min Ah pun berbisik kepada Ha Ni sehingga membuyarkan lamunan Ha Ni. Ha Ni pun buru-buru naik ke atas panggung dan berdiri di samping Seung Jo.



Ha Ni kembali menghayalkan bahwa dia naik ke atas altar bersama Seung Jo. Seung Jo tersenyum manis ke Ha Ni dan itu membuat Ha Ni senang. Pendeta yang mirip sekali dengan Kepala Sekolah bertanya, "Baek Seung Jo apakah kau akan menerima Oh Ha Ni sebagai istrimu?" Seung Jo menatap Ha Ni dan menjawab, "Ya Aku bersedia." Lalu pendeta bertanya pada Ha Ni, "Oh Ha Ni apakah kau bersedia menerima Baek Seung Jo sebagai suamimu?" Ha Ni langaung menjawab, "Ya tentu saja saya bersedia." Tiba-tiba terdengar tertawaan dan Ha Ni kaget.



Ya Lamunannya langsung berakhir dan suara tawa itu adalah suara tawa teman-teman Ha Ni semuanya. Tiba-tiba Joon Gu berdiri dan berteriak, "Ha Ni, aku berjanji Kau satu-satunya untukku! Aku akan memperhatikanmu hingga akhir hidupku." Ibu Seung Jo tidak suka mendengar itu dan langsung berdiri, "Siapa bilang? Aku menolaknya! Aku sangat menolaknya! Hey Seung Jo, katakan sesuatu bahwa kau menolaknya!" Semuanya langsung tertawa dan saling berbisik.



Seung Jo merasa dipermalukan dan dia berbisik pada Ha Ni, "Apa yang sedang kau lakukan hah? Cepat turun dari panggung ini." Ha Ni mengambil surat kelulusannya dan turun menuruni panggung. Karena sepatu Ha Ni licin maka dia terpeleset dan jatuh di atas punggung Seung Jo. Semua kaget dan langsung melihat ke mereka berdua.



Selesai acara itu. Ha Ni, Joo Ri, Min Ah dan Ibu Seung Jo berjalan bersama-sama. Joo Ri dan Min Ah terus menertawakan Ha Ni karena masalah terpeleset di panggung dan menimpa Seung Jo. Ibu Seung Jo lalu meminta maaf karena tadi membuat Ha Ni malu. Ha Ni bertanya, "Apakah Eun Jo datang juga?" Ibu Seung Jo menunduk malu dan menjawab, "Dia bilang bahwa aku sangat memalukan." Joo Ri dan Min Ah mencoba menghibur dan berkata, "Jika tidak ada sesuatu yang terjadi maka itu bukan Oh Ha Ni." Ibu Seung Jo lalu bertanya, "Dimana Seng Jo? Aku sudah memberitahu kepadanya bahwa aku ingin mengambil fotonya."

Mereka bertiga menunggu diluar gedung sekolah dan berbincang-bincang. Ibu Seung Jo sangat bersemangat dan bilang bahwa dia ingin sekali merasakan kembali ke masa sekolahnya dulu. Joo Ri bertanya, "Benarkah? Jutsru kami sudah merasa lelah memakai seragam seperti ini." Ha Ni tiba-tiba tersentak kaget dan Joo Ri, Min Ah juga ikut kaget saat melihat ada murid yang berciuman. Tapi Ibu Seung Jo jutsru berkomentar, "Keren sekali... Itu lah yang aku katakan, ini adalah kelulusan sekolah. Oh Dimana Seung Jo? Aca cepat cari dia!" Joo Ri tiba-tiba berkata, "Oh dia disana!"

Ya Seung Jo sedang dikerumuni murid perempuan yang meminta foto bersama dengan Seung Jo namun Seung Jo langsung meninggalkan mereka semua. Ibu Seung Jo yang melihat itu pun berkata, "Kasian sekali mereka..." Jang Mi datang dan langsung menggandeng Seung Jo lalu meminta temannya memotret mereka berdua. Saat hitungan ke 3, Seung Jo melepaskan tangannya dan pergi sehingga foto itu pun gagal dan tidak ada Seung Jo. Ha Ni, Joo Ri, Min Ah dan Ibu Seung Jo yang melihat itu langsung tertawa.



Ibu Seung Jo lalu berkata pada Ha Ni, "Ha Ni cepat pergi ke sampinya dan aku akan memotretnya." Ha Ni jelas tidak mau karena dia takut di tolak juga. Ibu Seung Jo terus memaksa namun Ha Ni tidak mau. Ibu Seung Jo berteriak, "Hey Baek Seung Jo!" Ibu Seung Jo mendorong Ha Ni sehingga Ha Ni berdiri di samping Seung Jo.

Seung Jo bertanya, "Apa yang ingin kau lakukan? Kau ingin foto bersamaku?" Ha Ni menjawab, "Ya." Seung Jo kembali bertanya, "Apa kamu mengatakan bahwa kamu ingin berfoto bersamaku sekarang?" Ha Ni ketakutan dan menjawab, "Tidak. Maksudku bukan begitu. Maafkan aku." Ha Ni berjalan pergi dan Jang Mi langsung tersenyum senang karena Ha Ni juga di tolak.



Namun tiba-tiba Seung Jo menarik Ha Ni dan merangkul Ha Ni lalu berkata pada Ibunya, "Apakah begini sudah cukup?" Semuanya kaget bahkan Jang Mi pun langsung merasa pusing. Ibu Seung Jo senang dan siap memoto mereka berdua. Seung Jo berbisik pelan, "Hey pelanggan, berapa uang yang kau berikan ini? Tolong ambil kembalian 8800 won." Ha Ni kaget mendengar kata-kata itu karena itu artinya Seung Jo tau bahwa dia yang memakai jaket ayam di supermarket. Ibu Seung Jo langsung memotret dan hasilnya Ha Ni menjauh dari Seung Jo karena kaget dan pada saat itu Seung Jo tersenyum.



Malamnya ada acara yang dibuat oleh murid-murid kelas 3-1 dan Ha Ni terlihat sangat lesu. Joon Gu memperhatikan Ha Ni dan dia berkata dalam hati, "Baiklah aku akan memberikan semangat apda Ha Ni agar Ha Ni tidak melupakan hari ini." Tiba-tiba ada suara berisik dan itu datang dari suara anak-anak kelas 3-1 yang datang ke tempat itu juga. Guru Kang Yi langsung protes pada Paman pelayn namun paman itu bilang bahwa mereka ini dari sekolah yang sama sehingga harus merayakan bersama.



Perhatian kelas 3-7 teralihkan karena Joon Gu dan Bye-Bye Sea siap perform dan memakan baju yang sedikit nora. Joon Gu berkata, "Ha Ni dengarkan ini, ini adalah perasaanku padamu." Seung Jo yang mendengar hal itu langsung tersenyum meremehkan. Joon Gu sangat kaget melihat Seung Jo dan kelas 3-1, "Ya Baek Seung Jo! Mengapa kau ada disini?" Seung Jo tidak menjawab dan berkata pada anak-anak kelas 3-1, "Sepertinya mereka menyiapkan banyak hal jadi kita tinggal menikamtinya." Anak kelas 3-1 setuju dan duduk di meja dekat meja kelas 3-7.

Joon Gu dan Bye-bye sea mulai perform dan semuanya tertawa. Ha Ni benar-benar merasa malu dan hanya bisa tertunduk malu. Seung Jo yang melihat penampilan Joon Gu dan Bye-Bye Sea hanya tertawa meremehkan. Joon Gu mengahmpiri Ha Ni dan memegang tangan Ha Ni, pada saat itu senyum Seung Jo hilang dan wajahnya terlihat kesal (Cemburu kah? Hehehehe :)) Ha Ni benar-benar kebingungan dan hanya bisa tertunduk dan tidak berani melihat Seung Jo.



Di Restaurant Papah, banyak sekali pengunjung yang datang untuk makan-makan bersama keluarga merayakan hari kelulusan. Papah sangat kesulitan sehingga dia akhirnya menelfon Joon Gu dan meminta Joon Gu datang ke Restaurant untuk membantu. Joon Gu awalnya tidak mau pergi karena dia tidak mau membiarkan Ha Ni sendiri namun dia bilang bahwa hidupnya masa berjalan sehingga dia harus menggapai yang ada di depan matanya yaitu bekerja di Restaurant Papah. Joon Gu pun langsung mengajak Bye Bye Sea agar segera pergi.



Guru Ji Oh bilang pada kelas 3-1 bahwa dia sangat bangga karena kelas 3-1 sudah bersungguh-sungguh. Guru Kang Yi tidak mau kalah sehingga dia juga bilang pada kelas 3-7 bahwa dia juga sangat bangga. Akhirnya kelas 3-1 dan kelas 3-7 adu omongan mengenai Ha Ni yang rengking terendah bisa masuk Universitas Parang dan Seung Jo yang rengking teratas masuk Universitas Parang juga.



Seung Jo tiba-tiba berkata, "Aku merasa terhina jika di samakan dengan gadis bodoh itu. Gadis bodoh yang merepotkan!" Ha Ni sangat kaget mendengar itu dan dia berkata, "Benar, aku sedikit merepotkanmu. Baiklah banyak merepotkanmu! Aku sempat berfikir untuk tidak mempedulikan apa yang kamu tidak punya tapi walaupun kau pintar, kau tidak boleh merendahkan orang lain!" Seung Jo membalas, "Aku tidak merendahkannya, orang itu lah yang membuat dirinya rendah!" Semua menertawakan Ha Ni.



Ha Ni berkata, "Dasar orang brengsek! Kau bahkan tidak pernah memikirkan sedikit perasaan manusia. Kau kasar! Dingin! Keberuntungan yang jelek!" Seung Jo bertanya, "Tapi mengapa kau menyukai si Kasar, si dingin dan si keberuntungan jelek ini hah? Bukankah kau bilang kau menyukaiku? Bahkan buku catatanmu penuh namaku. Karena itu apakah kau pernah belajar?" Ha Ni sangat kesal di perlakukan seperti itu sehingga dia berkata, "Benar... Disini juga aku ada sesuatu yang ingin aku ungkapkan. Apakah kamu sudah siap melihat hal ini? Tada! Lihatlah ini adalah foto Baek Seung Jo kecil!!!" Ha Ni mengeluarkan foto Seung Jo yang di dandani perempuan dan memperlihatkannya pada semua orang. Joo Ri mengambil foto itu dan langsung melihatnya bersama anak kelas.

Ha Ni melihat Seung Jo dan berkata, "Kau pikir aku hanya memiliki 1 foto saja? Apakah kau ini pantas disebut Jenius?" Ha Ni tertawa sementara wajah Seung Jo sangat kesal. Seung Jo mengambil kembali foto masa kecilnya dan langsung menarik Ha Ni pergi. Ha Ni meminat di lepaskan namun Seung Jo terus menariknya pergi.



Seung Jo membawa Ha Ni ke lorong yang sepi dan langsung sengaja mendekatkan wajahnya ke wajah Ha Ni. Ha Ni ketakutan dan bertanya, "Hey apa yang kau ingin lakukan hah?" Seung Jo balas bertanya, "Kau pikir apa yang akan aku lakukan?" Ha Ni berusaha melawan dan berkata, "Muskipun kau berniat menakutiku tapi aku tidak akan takut! Perasaan sukaku padamu... kau membuatnya sebagai lelucon di hadapan teman-temanmu. Aku hanya mencoba balas dendam! Aku sekarang akan berhenti menyukaimu!"

Seung Jo bertanya, "Apakah kau bisa?" Ha Ni menjawab, "Tentu saja bisa! Baek Seung Jo sifatmu itu... dengan sifatmu selama ini aku merasa lelah. Setelah kelulusan ini maka aku merasa perasaan ini sudah selesai. Aku akan berhenti menyukaimu!" Seung Jo semakin mendekatkan wajahnya dan bertanya, "Apakah kau akan melupakannya?" Ha Ni menjawab, "Ya! Aku akan melupakan orang sepertimu dan nanti di Universitas aku akan menemukan seseorang..." Kata-kata Ha Ni terpotong oleh Seung Jo, "Kalau begitu apakah kau bisa melupakan aku?"

Seung Jo benar-benar mendekatkan wajahnya dan mencium Ha Ni. Ha Ni sangat kaget dan hanya bisa diam. Seung Jo melepaskan ciumannya dan bilang, "Sepertinya kau tidak bisa melupakanku." Seung Jo tersenyum sinis dan pergi. Ha Ni kaget dan berkata dalam hati, "Cium? Apakah aku dan Baek Seung Jo.... Baek Seung Jo mencium ku."



Paginya, Ha Ni meletakan foto dia bersama Seung Jo saat kelulusan di samping tempat tidurnya dan dia bagun dalam keadaan senang. Setiap mengingat kejadian ciuman itu, Ha Ni selalu merasa malu-malu dan senang. Ibu Seung Jo berteriak dari bawah, "Ha Ni bukankah kau harus pergi ke kampus?" Ha Ni baru ingat dan langsung bangun.



Ha Ni berjalan pelan-pelan keluar dari kamarnya dan berfikir, "Apa yang harus aku lakukan jika aku bertemu dengannya? Pasti rasanya sangat canggung sekali. Apa yang harus aku lakukan?" Ha Ni berjalan menuju kamar mandi dan kaget saat melihat Seung Jo baru keluar dari kamar mandi. Ha Ni berusaha bersikap akrab tapi justru Seung Jo yang bersikap dingin padanya dan melewati Ha Ni begitu saja. Ha Ni kebingungan dan terus melihat Seung Jo sehingga dia terpeleset di kamar mandi dan Seung Jo berkomentar, "Bodoh!"

Ha Ni terdiam dan befikir, "Bodoh? Apakah itu kata yang boleh diucapkan pada seseorang yang telah berciuman? Apa artinya ini? Hanya aku yang tidak tahu apa yang mesti di lakukan. Aku benar-benar seperti orang bodoh."



Mereka pun sekeluarga sarapan bersama. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia sangat rindu melihat Ha Ni dan Seung Jo yang memakai seragam. Ibu Seung Jo lalu bertanya, "Ha Ni, apa pendapatmu mengenai rambut baru Seung Jo? Setelah dia bilang tidak mau pergi, akhirnya aku memaksanya agar di kriting. Bagaimana pendapatmu? Bukankah ini hasilnya bagus?" Ha Ni tersenyum dan menjawab, "Ya hasilnya bagus." Seung Jo tiba-tiba menyelesaikan sarapannya dan pergi ke kampus. Ibu Seung Jo mencoba mengehntikan dan meminta agar Seung Jo pergi bersama Ha Ni.



Di kampus, Ha Ni duduk sendiri dan bilang bahwa tadi Seung Jo bilang pada Ibunya bahwa dia akan pergi bersama Ha Ni namun di tengah jalan Ha Ni justu ditinggal. Joo Ri datang dengan penampilan barunya dan Ha Ni senang melihat temannya ini. Joo Ri bertanya, "Bagaimana pendapatmu?" Ha Ni menjawab, "Hmm kau terlihat seperti memakai helm." Joo Ri kesal dan berkata, "Kau benar maka bukalah helm ini, buka!" Ha Ni tertawa dan berkata, "Tidak aku hanya bercanda, kau cantik."

Joo Ri bertanya, "Mana Min Ah? Bukankah kita janjian untuk pergi makan siang bersama?" Tiba-tiba ada suara, "Aku disini!" Joo Ri dan Ha Ni kebingungan saat melihat seorang mahasiswa yang ada di dekat mereka. Ha Ni benar-benar tidak mengenali Min Ah yang berubah sekali. Joo Ri juga bilang bahwa Min Ah seperti tokoh komik.



Mereka berjalan mengelilingi kampus dan meliat ada yang sedang berciuman. Joo Ri dan Min Ah hanya bisa bengong sementara Ha Ni tersenyum malu-malu. Joo Ri dan Min Ah penasaran dan langsung bertanya, "Ada apa Oh Ha Ni? Apakah sesuatu telah terjadi? Apa itu? Cepat beritahu kami!" Ha Ni terus menutupi bibirnya dan itu membuat Min Ah bertanya, "Ha Ni, kenapa kau terus menutupi bibirmu?" Ha Ni berbisik pada mereka berdua, "Aku dicium." Joo Ri dan Min Ah kaget, "APA DICIUM?" Ha Ni panik dan meminta mereka berdua agar tenang.

Joo Ri bertanya, "Kapan? Dimana? Bagaimana?" Min Ah juga bilang, "Kalau kalian sudah berciuman maka itu artinya kalian pasangan." Ha Ni kebingungan dan bilang, "Tapi sepertinya dia bercanda saja." Joo Ri dan Min Ah meyakinkah Ha Ni bahwa itu pasti ciuman beneran. Ha Ni langsung tersipu malu.



Mereka berjalan-jalan dan terus bertanya tentang ciuman itu pada Ha Ni. Ha Ni berusaha menghindar dan justru itu membuatnya hampir tertabrak sebuah mobil sport berwarna merah. Turun seorang wanita dari dalam mobil itu dan bertanya, "Kau tidak terluka?" Ha Ni menjawab, "Tidak. Maafkan aku," Wanita itu bertanya, "Apakah kau mahasiswa baru? Welcome..." Wanita itu masuk kembali ke dalam mobilnya dan pergi.



Ha Ni, Joo Ri, Min Ah berjalan keliling kampus dan Min Ah berkata, "Bukankah ini mobil yang tadi?" Ha Ni berkata, "Wanita tadi sangat cantik. Au melihatnya dari dekat dan ya dia memiliki rambut yang indah dan tebal. Mungkin dia senior kita. hmm tahun ke3 sepertinya." Joo Ri berkata, "Berhentilah membicarakan wanita itu lagi. Bukankah kita ke gedung itu untuk menemui suamimu Ha Ni?" Ha Ni langsung tersipu malu.

Mereka bertiga mengintip ruang kelas Seung Jo dan terlihat Seung Jo sedang mengobrol bersama teman-teman yang lainnya. Seperti biasa Joo Ri berteriak, "OH HA NI!" Seung Jo mendengar itu dan langsung berjalan keluar kelas. Ha Ni berdiri di depan pintu dan melambaikan tangan pada Seung Jo, Joo Ri dan Min Ah juga ikut melambaikan tangan pada Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Ada apa?" Ha Ni menjawab, "Tidak... Aku hanya ingin melihat suasana kelasmu saja. Aku hanya penasaran."

Min Ah yang melihat pembicaraan antara Seung Jo dan Ha Ni tetap dingin pun mulai bertanya pada Joo Ri, "Apakah benar bahwa mereka telah berciuman?" Joo Ri menjawab, "Enathlah. Ha Ni terlihat terlalu payah!"



Wanita yang tadi keluar dari mobil itu bernama He Ra dan dia berjalan menghampiri Seung Jo dan kaget melihat Ha Ni. He Ra bertanya pada Seung Jo, "Apakah ini pacarmu?" Ha Ni sudah tersenyum namun Seung Jo menjawab, "Tidak. Tidak mungkin!" Ha Ni benar-benar sakit hati mendengar jawaban Seung Jo. He Ra justru senang mendengar jawaban itu dan mengajak Seung Jo pergi ke cafe namun Seung Jo menolaknya dan langsung pergi.



Senyuman He Ra langsung menghilang saat melihat Ha Ni dan ya terlihat jelas bahwa dia tidak menyukai Ha Ni karena Ha Ni ini teman Seung Jo juga.

Sinopsis Playful Kiss episode 5

Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo, Eun Jo dan Papah pulang ke rumah dan menekan bel namun pintu tidak juga di buka. Ibu Seung Jo bilang bahwa Seung Jo dan Ha Ni sepertinya sudah tidur makanya tidak membukakan pintu. Akhirnya mereka pun masuk kedalam rumah dan Eun Jo langsung berlari masuk ke rumah menuju ke kamar Seung Jo.



Sebenarnya Seung Jo dan Ha Ni belum tidur. Mereka ada di kamar Seung Jo. Seung Jo terus mendekatkan wajahnya ke Ha Ni dan Ha Ni sangat panik. Ha Ni menahan Seung Jo dan berkata, "Pertama... Sebaiknya kita kencan dengan serius terlebih dahulu." Seung Jo tersenyum dan bertanya, "Serius? Sejak kapan kata itu pernah dipakai hah? Serius? Hahaha...." Seung Jo tertawa dan pindah duduk ke sofa. Ha Ni benar-benar merasa malu dan di permainkan makanya langsung pergi keluar kamar Seung Jo dan lupa membawa buku Bahasa Inggrisnya.



Eun Jo melihat Ha Ni baru keluar dari kamar Seung Jo dan dia merasa heran. Seung Jo melihat buku Bahasa Inggris Ha Ni dan melihatnya. Eun Jo masuk ke kamar dan bertanya, "Ada apa dengan Oh Ha Ni? Mukanya sangat merah." Seung Jo menjawab, "Benarkah? Hmm apa yang membuat pipinya memerah ya?" Seung Jo membaca buku Bahasa Inggris Ha Ni dan dia tertawa karna melihat coretan Ha Ni di buku itu mengenai Seung Jo.



Ha Ni menangis di kamarnya dan bilang bahwa Seung Jo ini laki-laki yang jahat karna selalu mempermainkannya. Ha Ni mengambil surat cinta yang dulu pernah dikirim kepada Seung Jo dan dia berkata, "Apa aku ini sangat bodoh? Setelah aku mengirim surat ini... Apakah harus seperti ini? Hatiku... Tidak melakukan apa yang sebenarnya aku mau."



Di sekolah, banyak murid yang meributkan nama Oh Ha Ni yang ternyata tidak masuk kedalam siswa 50 peringkat teratas. Ha Ni bilang bahwa belajar di kelas khusus itu sangat tidak menyenangkan dan murisnya sangat aneh sekali. Joo Ri sangat lemas dan bertanya, "Selain universitas itu apakah tidak ada universitas lain yang bisa kita tuju?" Ha Ni dan Mi Ah pun ikut lemas memikirkan masalah Universitas.



Ha Ni dan Guru Kang Yi mencoba mencari Universitas yang bisa menerima Ha Ni namun Guru Kang Yi tidak menemukan Universitas yang sepertinya bisa menerima Ha Ni. Guru Kang Yi lalu mengusulkan Ha Ni masuk Universitas dengan menggunakan Jalur Khusus namun Jalur Khusus ini memerlukan surat rekomendasi dan juga piala penghargaan dan Ha Ni harus memiliki satu bidang yang menonjol di antara yang lainnya. Guru Kang Yi memperlihatkan brosur Universitas dan berkata, "Ya Universitas ini tidak hanya menerima murid yang pintar namun mereka juga menerima murid yang sangat berpotensi di masa depannya."

Guru Kang Yi mencoba mencari Universitas dan bertanya pada Ha Ni, "Ha Ni apakah Kakekmu itu seorang pejuang?" Ha Ni mengingat Kakeknya yang seorang tukang penutup toko. Guru Kang Yi kembali bertanya, "Ha Ni apakah Ayahmu seorang agen rahasia?" Ha Ni mengingat ayahnya yang memiliki resep rahasia mie namun bukan seorang agen rahasia. Guru Kang Yi kembali bertanya, "Ha Ni apakah kau berasal dari keluarga beda budaya?" Ha Ni mengingat-ingat dan yang dia tau Ibunya hanya bisa bahasa Thailand Yom Yam yang artinya makanan Thailand. Guru Kang Yi benar-benar putus asa mencari Universitas untuk Ha Ni.

Guru Kang Yi melihat pulpen Ha Ni yang berasal dari tempat Donor Darah dan dia pun bertanya, "Ha Ni apakah kau suka mendonorkan darahmu?" Ha Ni menjawab, "Ya sekitar 2 bulan sekali. Aku lebih senang mendonorkan darahku dari pada memberi mereka uang." Guru Kang Yi tersenyum dan berkata, "Kenapa kau tidak bilang dari tadi? Disini ada Universitas yang akan memberikan 10 jam servis." Ha Ni menghitung berapa kali dia pernah donor darah dan bertanya, "Jadi kalau 10 kali maka 100 jam?" Guru Kang Yi mengangguk dan mencoba mencari Universitas itu lalu tersenyum senang dan bilang pada Ha Ni bahwa Ha Ni bisa masuk di Jurusan Ilmu pengetahuan Sosial.



Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah pergi makan bersama. Ha Ni bilang bahwa dia akan masuk Universitas Parang, Min Ah juga bilang bahwa dia akan masuk Universitas Parang jurusan animasi karna Guru Kang Yi yang merekomendasikannya. Joo Ri belum menemukan Universitas makanya dia terlihat sedih. Ha Ni bilang walaupun dia bisa masuk ke Universitas Parang dengan jalur Khusus tapi wawancaranya itu sangat susah. Min Ah bilang bahwa dia memiliki kemampuan analisis yang cukup baik. Joo Ri kesal karna Guru Kang Yi tidak membahas tentang Universitas Parang padanya.

Saat Joo Ri mau makan hot dog, Joon Gu mengambil Hot dog Joo Ri dan bilang bahwa tubuh Joo Ri sudah sangat besar. Joo Ri memukul Joon Gu dan langsung memakan hot dognya. Min Ah bertanya pada Joon Gu, "Aku jarang melihatmu padahal Ha Ni selalu ada disini." Joo Ri ikut bertanya, "Apakah kau ini menempelkan pelacak pada Ha Ni sehingga kau bisa tiba-tiba muncul seperti hantu hah?" Joon Gu menjawab, "Apakah kalian tidak tahu? Ha Ni ini adalah petunjuk hidupku . Dia mengatakan kemana aku harus pergi, tempat mana, petunjuk mana...." Joo Ri kesal dan berkata, "Petunjuk itu adalah pantatmu!"

Joo Ri bertanya, "Kenapa kau sendiri? Kemana teman-temanmu yang lainnya?" Joon Gu menjawab, "Mereka pergi audisi." Joo Ri berkomentar, "Benarkah? Aku kira mereka hanya akan menajdi pendaftar saja karna kerjaan mereka hanya mendaftar selalu." Min Ah tiba-tiba berkata, "Ah bukankah itu Baek Seung Jo?" Semunya pun langsung kaget dan melihat dimana Seung Jo.



Seung Jo ternyata sedang di tawarkan Universitas oleh seorang laki-laki. Laki-laki itu berkata, "Sya pikir kamu harus kuliah di Universitas yang penuh dengan sejarah dan tradisi, Universitas yang memiliki lulusan yang hebat. Atau mungkin di Universitas American Ivy League?" Diam-diam Ha Ni, Joon Gu, Joo Ri dan Min Ah melihat hal itu dan penasaran dengan yang di bicarakan oleh laki-laki itu dan Seung Jo.



Di ruang khusus belajar, Semua murid sibuk belajar karna waktu ujian sudah dekat. Seung Jo sama sekali tidak belajar dan dia terlihat kebingungan. Seung Jo keluar dari ruang belajar khusus dan pergi keluar sekolah dan dia duduk memikirkan Universitas yang akan dia pilih.



Guru Kang Yi ada di ruang guru dan sedang sibuk mengisi formulir Universitas Ha Ni. Ada pertanyaan dalam formuli itu, "Apakah memiliki keahlian khusus?" Guru Kang Yi memikirkan keahlian khusus Ha Ni dan langsung mencatatnya. Guru Ji Oh melihat Guru Kang Yi dan berkomentar bahwa Guru Kang Yi sepertinya bekerja keras. Guru Kang Yi berkata, "Tentu saja. Apa kamu pikir bahwa saya ini guru yang senang bermain-main seperti seseorang?" Guru Ji Oh kaget dan bertanya, "Saya? Sejak kapan saya bermain-main hah?"

Kepala sekolah datang dan Guru Kang Yi meminta surat rekomendasi untuk Ha Ni dari pihak sekolah. Kepala Sekolah bilang bahwa dia tidak bisa memberikan surat rekomendasi pada murid yang sellau rengking 3 terbawah. Guru Kang Yi bilang bahwa Ha Ni berhasil masuk rengking 50 teratas hanya dalam waktu 1 minggu dan itu sebuah potensi yang sangat besar. Kepala sekolah bilang bahwa 70% siswa yang di terima di Universitas melalui jalur khusus adalah siswa yang memang pintar dan rengking 1 atau 2 dan jika saja Ha Ni berhasil diterima di Universitas Parang maka Kepala Sekolah akn mengakui Guru Kang Yi. Kepala sekolah langsung pergi.



Guru Kang Yi kesal namun dia tetap menulis formulir Universitas untuk Ha Ni dan menulis salah satu kelebihan dari Ha Ni adalah sellau semangat. Guru Ji Oh memberikan Guru Kang Yi vitamin C dan berkata, "Permisi... Ini adalah Vitamin c dan kau bisa melarutkannya dalam air. Ini pertama kalinya kau terlihat seperti manusia." Guru Ji Oh langsung pergi dan Guru Kang Yi berkata, "Ah sepertinya dia mulai menyukaiku..."



Ha Ni mengetik formulir pendaftaran dan siap mengirimkannya melalui Pendaftaran online namun tiba-tiba saja komputer erorr dan kemungkinan data-data akan hilang. Ha Ni menangis dan akhirnya Seung Jo membantunya memperbaiki komputer. Ibu Seung Jo mencoba menenangkan Ha Ni tapi Ha Ni bilang bahwa pendaftaran online akan segera ditutup jadi dia harus cepat. Seung Jo meminta Ha Ni berhenti menangis karna itu mengganggu konsentrasinya. Ha Ni pun langsung diam dan berhenti menangis.



Akhirnya komputer selesai di perbaiki dan data formulir yang dibuat oleh Ha Ni tidak menghilang. Ha Ni sangat senang dan berterima kasih. Seung Jo meminta Ha Ni segera mengirimkan formulir itu melalui pendaftaran online. Ibu Seung Jo bilang agar setelah selesai mengirim formulir maka sebaiknya Ha Ni dan Seung Jo turun untuk makan malam bersama. Ibu Seung Jo mengajak Eun Jo turun makan namun dia terus menatap curiga ke Ha Ni dan Seung Jo. Ibu Seung Jo pun memaksa Eun Jo untuk segera meninggalkan kamar Ha Ni.



Ha Ni mengucapkan terima kasih pada Seung Jo yang duduk di kursi dalam kamarnya. Seung Jo bertanya, "Kau akan mendaftar ke Universitas Parang?"Ha Ni menjawab, "Sebenarnya aku tidak bisa masuk kesana karna nilaiku jelek. Tapi aku harus tetap mencobanya." Seung Jo bertanya kembali, "Kenapa kamu mau masuk ke Universitas?" Ha Ni menjawab, "Kenapa kamu bertanya itu? Hmm untuk belajar..." Seung Jo berkomentar, "Kamu ini tidak memiliki keahlian dan tidak memiliki bidang yang dikuasai. Lalu kenapa kamu tetap mau melakukannya hah?" Ha Ni bilang bahwa jika dia tidak belajar maka dia tidak akan menemukan tujuan hidupnya atau appaun yang di suka dan bagus untuknya.

Seung Jo kembali bertanya, "Bagaimana caranya mengetahui apa yang kau suka?" Ha Ni melihat Seung Jo dan menjawab, "Jantungmu akan berdetak cepat jika kau menyukai sesuatu. Ayahku jantungnya selalu berdetak cepat saat mencium mie yang sudah kering." Seung Jo memegang dadanya dan bilang, "Huh aku juga ingin merasakan seperti itu..." Seung Jo sadar bahwa dari tadi Ha Ni terus menatapnya makanya dia jadi salah tingkah dan langsung keluar dari kamar Ha Ni dan menyuruh Ha Ni segera menyelesaikan formulir Universitas.



Ha Ni berfikir, "Hmm kenapa aku ingin masuk ke Universitas? Awalnya aku tidak pernah memikirkan hal ini. Ah setidaknya orang jenius memiliki kekhawatiran tersendiri. Ah apakah dia menunjukan sedikit perasaannya padaku?" Ha Ni ingat akan formulir Universitasnya dan langsung mengirimnya dengan cepat.



Guru Kang Yi menunjukan surat kepada Kepala Sekolah dan surat itu dari Universitas Parang yang menerima Ha Ni dan Min Ah sebagai murid yang akan di wawancara. Guru Kang Yi sangat senang sementara Kepala Sekolah shock melihat hal itu. Guru Ji Oh menenangkan Kepala sekolah dan bilang bahwa itu memang misteri. Kepala Sekolah berkata, "Tapi kenapa harus dari kelas 3-7?"



Joo Ri bertanya pada Ha Ni dan Min Ah, "Jadi kalian akan diterima jika lulus wawancara?" Min Ah dan Ha Ni langsung mengangguk. Jang Mi yang ada di ruang klub seni bilang bahwa kompetisi di Universitas Parang ini sangat susah karna banyak sekali pendaftarnya. Ha Ni pun jadi khawatir mengenai wawancara ini karna dia tidak pandai berbicara. Min Ah juga bilang bahwa dia nanti akan ada tes kemampuan menggambar karna dia akan mengambil jurusan animasi.

Joon Gu bilang bahwa Ha Ni pasti di terima dan walaupun tidak di terima setidaknya Ha Ni sudah mencoba. Jang Mi bertanya pada Ha Ni, "Ha Ni, apakah kau memiliki backing?" Ha Ni tersenyum dan bilang, "Ya, Tuhan pasti akan menolongku."



Pada saat hari wawancara, terjadi badai di Korea. Papah sangat khawatir dan bilang pada Ha Ni agar membatalkan wawancara saja. Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo pun sangat khawatir karna sedang terjadi badai besar di luar rumah. Ha Ni tidak mau dan bertanya, "Kenapa? Apakah Papah tidak mempercayai kemampuanku?" Papah bilang bahwa dia percaya pada Ha Ni namun badai besar sedang terjadi. Ha Ni meyakinkan Papah bahwa dia akan baik-baik saja dan ini kesempatan yang sangat langka.

Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo bilang bahwa sepertinya keadaan tidak berjalan dengan lancar. Papah ingin mengantar Ha Ni namun Ha Ni menolaknya dan bilang bahwa dia akan pergi sendiri saja dan lagi dia akan naik kereta jadi semuanya pasti baik-baik saja. Ha Ni pun pamit pergi untk melakukan wawancara di Universitas Parang.



Ha Ni naik kereta dan tiba-tiba saja ada pemberitahuan bahwa aktifitas kereta akan dihentikan karna jalur kereta tertutup oleh banjir sehingga para penumpang sebaiknya turun di stasiun berikutnya. Ha Ni jelas sangat panik karna itu artinya dia tidak akan bisa pergi ke Universitas Parang dengan menggunakan kereta.

Ha Ni berusaha berjalan kaki dan menembus badai dengan menggunakan payung. Di TV menyiarkan berita yang bilang bahwa badai besar melanda Seoul dan ini membuat banyak sekolah yang libur. Ha Ni terus berusaha melewati badai besar itu dan akhirnya sampai di Universitas Parang untuk melakukan wawancara.



Para juri sedang mewawancara salah satu murid dan mereka bertanya, "Apakah kau tidak kesulitan menuju kemari?" Murid itu menjawab, "Tidak. Rumahku cukup dekat." Wawancara murid itu selesai dan murid di persilahkan pergi. Wawancara hari ini ternyata tidak berjalan lancar karna tidak banyak murid yang datang dikarnakan badai yang menimpa. Seorang juri meminta wawancara ditunda namun juri perempuan bertanya, "Berapa banyak badai yang akan menimpa seseorang hah? Ketika hal tersebut terjadi haruskan kita menundanya dan mengakhirinya seperti ini? Panggil saja murid selanjutnya!"

Murid selanjutnya yang masuk adalah Ha Ni. Ha Ni masuk dan duduk di kursi peserta. Tiba-tiba saja Ha Ni bersin dan para juri melihatnya. Ha Ni tersenyum malu dan terdiam.



Ibu Seung Jo memanggil Eun Jo untuk sarapan dan Eun Jo bilang bahwa dia tidak akan sekolah karna diluar terjadi badai. Seung Jo seperti biasa membaca koran di pagi hari. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia sangat khawatir pada Ha Ni karna Ha Ni pergi wawancara dalam keadaan cuaca buruk dan dia harap hasil wawancara Ha Ni akan sangat baik dan berjalan lancar. Seung Jo diam saja dan menatap cuaca diluar rumah.



Juri melihat foto-foto Ha Ni dan bilang bahwa Ha Ni sangat menarik. Juri bertanya, "Oh Ha Ni apa yang kamu sukai?" Ha Ni menjawab dengan ceria, "Baek Seung Jo... Ah maksudku itu adalah manusia." Juri bertanya, "Jadi yang kau sukai adalah hal kemasyarakatan? " Ha Ni tersenyum, "Ya aku menyukai hal kemasyarakatan." Ha Ni lalu mengeluarkan pendapatnya tentang ha kemasyarakatan pada para Juri namun susungguhnya yang Ha Ni keluarkan pendapatnya itu tentang Seung Jo.

Juri perempuan yang terlihat paling tegas bertanya, "Berikan alasan mengapa kamu harus menerimamu? Surat rekomendasi dari gurumu ini hanya setingkat amatir. Walaupun begitu... dalam waktu 1 minggu kamu berhasil naik keperingkat 50 besar namun dalam ujian selanjutnya kamu tidak berhasil kembali. Hmm sejak tahun lalu, setiap 2 bulan sekali kau mendonorkan darahmu... Dengan ini bagaimana bisa kamu lulus ujian yang pertama?" Ha Ni menunduk tidak tau mau menjawab apa. Salah satu juri berbisik pada juri perempuan, "Dia lulus ujian pertama karna kepribadiannya yang sangat percaya diri dan menyumbang banyak untuk masyarakat." Juri perempuan marah dan bilang bahwa mereka tidak boleh memilih sembarang orang.

Juri perempuan itu meminta Ha Ni menyebutkan alasan mengapa mereka harus menerima Ha Ni. Ha Ni diam saja dan akhirnya juri perempuan itu bilang, "Waktumu sisa 1 menit. Ah baiklah jika kau tidak bisa menjawab maka sebaiknya murid selanjutnya panggil!"

Ha Ni dengan lemas berdiri namun dia tiba-tiba berkata, "Maaf, Anda memang benar, anda bisa menilai diri saya yang sebenarnya. Saya tidak memiliki kemampuan yang baik, lulus penerimaan ujian pertama saya merasa itu keajaiban untukku namun aku sangat bersyukur. Tapi hanya ini yang bisa aku katakan, jika ada murid yang pemalas dan tidak bekerja keras saat hujan badai datang dan anda pikir bahwa dia tidak cocok untuk Universitas ini maka pilihlah aku . Aku memang lambat namun aku tidak pernah menyerah. Aku bahkan selalu mengerjakan sesuatu hingga selesai. Karna hal itu aku dijuluki 'Siput' Cobalah anda memelihara siput." Waktu habis dan Ha Ni pun langsung pergi.



Saat makan malam, Ha Ni bilang bahwa dia sepertinya akan gagal. Eun Jo berkata, "Aku tau itu." Ibu Seung Jo langsung menutup mulut Eun Jo dan bilang bahwa hasil belum diumumkan jadi sebaiknya jangan menyerah. Bapa Seung Jo ikut menghibur Ha Ni dan bilang bahwa Ha Ni bisa tetap belajar bersama Seung Jo.



Tiba-tiba Seung Jo bilang bahwa dia tidak akan ikut ujian Universitas. Semuanya kaget dan bertanya, "Kenapa?" Seung Jo menjawab, "Karna tidak ada yang ingin aku lakukan. Dan aku juga tidak mau pergi kemana pun." Bapa Seung Jo heran dan bertanya, "Lalu apa yang akan kau lakukan setelah lulus sekolah?" Seung Jo dengan santai menjawab, "Mungkin kerja paruh waktu." Bapa Seung Jo sangat marah dan bilang bahwa hidup ini bukan sebuah lelucon.

Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kamu mau berbisnis dengan ibumu? Bagaimana dengan membuat shopping online?" Seung Jo menatap ibunya dan bilang, "Lalu apa yang akan terjadi pada kehidupanku? Aku tidak mau kuliah karna aku tidak tahu bagaimana cara melanjutkan kehidupanku. Karna saya tidak ingin seperti orang lain yang tidak memiliki tujuan hidup lalu bagaimana aku harus hidup?" Papah bilang bahwa Seung Jo bisa membantu urusan bisnis Bapa Seung Jo. Seung Jo bilang bahwa dia ini orang yang egois dan tidak tertarik pada ilmu bisnis. Bapa dan Ibu Seung Jo heran dan ingin marah, Seung Jo menyelesaikan makan malamnya dan pergi ke kamar.

Ibu Seung Jo bilang bahwa Seung Jo ini sangat mudah mendapatkan yang ingin dia dapat dan mungkin karna itu Seung Jo kehilangan motivasi. Ibu Seung Jo pun ingin membantu Seung Jo untuk menemukan sesuatu yang disukai oleh Seung Jo. Ha Ni ingat kata-kata Seung jo di kamar, "Aku ingin merasakan perasaan itu juga...." dan Ha Ni pun terdiam.



Teman-teman Ha Ni datang ke Restaurant Papah dan semua pun makan dengan lahap. Papah bilang bahwa makanan yang di buatnya itu artinya tidak akan gagal jika memakannya. Joo Ri langsung bilang bahwa dia harus banyak makan itu. Joon Gu menghentikan Joo Ri dan Joo Ri cemberut.

Papah melihat Ha Ni yang terdiam dan dia bertanya, "Ha Ni ada apa? Kenapa kau tidak memakannya?" Ha Ni kembali ceria dan bilang bahwa dia akan memakannya. Joon Gu memuji bubur buatan Papah dan Papah bilang bahwa semuanya harus makan yang lahap agar bisa mengerjakan ujian masuk Universitas. Ha Ni tiba-tiba berkata, "Papah, bisa kau tolong bungkuskan satu bubur lagi?"



Ternyata Ha Ni meminta satu bubur lagi untuk Seung Jo. Ha Ni mengetuk kamar Seung Jo dan bilang, "Baek Seung Jo... Semua mengkhawatirkanmu terutama Bapamu. Dia tidak banyak tertawa lagi sekarang. Kau ikutlah ujian lalu kau bisa menentukan akan masuk Universitas atau tidak. Jika kamu tidak mengikuti ujian dan tiba-tiba kamu menemukan sesuatu yang kamu inginkan lalu bagaimana? Bukalah pintumu. Kau bisa melakukan segalanya jadi kau harus menggunakan otakmu untuk kebaikan orang lain. Aku percaya bahwa orang-orang memiliki kebutuhan untuk saling berbagi. Muskipun aku ingin membaginya namun aku tidak memiliki apapun sehingga aku tidak bisa melakukannya. Aku akan menyimpannya di depan pintu, makanlah sebelum dingin dan... sampai jumpa besok."

Seung Jo ada di dalam kamarnya dan membuka pintu saat Ha Ni sudah pergi. Seung Jo mengambil bubur dan dia melihat ada sebuah kotak berwarna pink. Kotak itu di buka dan ternyata ada garpu dan juga sebuah kartu. Di kartu iu tertulis, Semoga berhasil dalam ujian, Baek Seung Jo yang terbaik! Seung Jo tersenyum membaca pesan di kartu itu.



Pagi-pagi semuanya menunggu Seung Jo di bawah dan berharap Seung Jo akan ikut Ujian. Dan ternyata Seung Jo turun dan itu membuat semuanya senang. Seung Jo kelihatan pucat dan Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kau sedang flu?" Ha Ni mengeluarkan obat dari tasnya dan memberikan pada Seung Jo. Eun Jo membawakan minum dan Seung Jo mengucapkan terima kasih. Seung jo meminum obat lalu bertanya, "Obat ini tidak akan menyebabkan kantuk kan?" Ha Ni kaget dan membaca tulisan di bungkus obat, "Jangan meminum obat ini saat sedang menyetir ataupun melakukan hal yang membutuhkan konsentrasi. OH Ini menyebabkan kantuk!" Ha Ni panik dan meminta Seung Jo mengeluarkan obat itu kembali namun Seung Jo langsung mendorong Ha Ni dan bilang semua yang dilakukan oleh Ha Ni pasti saja selalu berakhir kacau.

Ibu Seung Jo memberikan semangat dan bilang bahwa obat itu pasti baik-baik saja karna Seung Jo kuat. Papah datang dan memberikan bekal makanan untuk Ha Ni dan Seung jo. Semuanya berterima kasih pada Papah. Papah mengucapkan selamat berjuang pada Seung Jo dan Seung Jo hanya tersenyum.



Di jalan, Ha Ni bilang bahwa Seung Jo telah membuat keputusan yang benar karna membuat semuanya senang. Seung Jo lalu bertanya, "Garpu itu? Apakah kau berniat menusukku dengan garpu?" Ha Ni menjawab, "Kau ini berfikir keterlaluan!" Ha Ni terus berjalan di belakang Seung Jo dan Seung Jo bertaya, "Sampai kapan kau akan terus mengikutiku? Lewat jalan yang lain saja kamu." Ha Ni baru ingat bahwa tempat ujian mereka berbeda dan Ha Ni pun berteriak, "Baek Seung Jo lakukan yang terbaik! Fighting!" Seung Jo hanya melambaikan tangan dan terus berjalan. Ha Ni tersenyum senang melihat itu.



Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo dan Papah sedang bekumpul di meja makan. Mereka senang karna akhirnya Seung Jo mau mengikuti ujian. Ibu Seung Jo bilang bahwa sampai kemarin itu Seung Jo masih bersikeras tidak akan ikut ujian tapi tiba-tiba saja keputusannya berubah pagi ini.

Eun Jo sedang bermain namun dia tidak terlihat khawatir dan dia bilang, "Hmmm aku merasa khawatir sekali. Sepertinya ada sesuatu yang membuatku merasa tidak nyaman..."



Seung Jo mengerjakan soal ujiannya namun soal-soal itu di matanya terlihat buram dan dia merasa mengantuk. Ada seorang pengawas yang menegur Seung Jo dan Seung Jo meminta maaf karna dia merasa ngantuk gara-gara meminum obat flu pagi ini. Pengawas bilang bahwa sisa waktu yang tersisa adalah 15 menit lagi. Seung Jo kaget dan langsung mengerjakan soal. Perempuan yang selama ini selalu mencoba mendekati Seung Jo melihat Seung Jo karna tidak biasanya Seung Jo seperti ini.



Ha Ni bercerita pengalamannya wawancara dan bilang bahwa juri perempuan itu sangat menyeramkan dan seperti nenek sihir. Ha Ni bertanya, "Min Ah apakah kau mengerjakan ujianmu dengan baik?" Min Ah menjawab, "Entahlah aku hanya mengsal ikut ujian saja." Ha Ni bilang bahwa dia sepertinya telah melakukan banyak kesalahan dalam ujian, Lalu bagaimana masa depannya?

Joo Ri menenagkan Ha Ni dan bilang bahwa Ujian sudah selesai jadi tidak perlu dibahas lagi. Ha Ni bingung dengan apa yang di lakukan oleh Joo Ri dan dia bertanya, "Joo Ri apa yang sedang kau lakukan?" Joo Ri berbalik dan ternyata tadi itu Joo Ri sedang berdandan. Juri menanyakan pendapat teman-temannya, "Bagaimana penampilanku? Aku mirip dengan Ga In Brown Eyed Girls kan?" Ha Ni tertawa dan ikut menari Abracadabra bersama Joo Ri.

Ha Ni melihat alat kosmetik Joo Ri yang lengkap, Joo Ri menawarkan memakaikan bulu mata palsu pada mata Ha Ni. Joo Ri memuji mata Ha Ni yang semakin indah dan terlihat lebih besar 10 kali limat. Min Ah bilang kalau mata Ha Ni lebih besar 10 kali lipat maka akan seperti mata monster.



Jang Mi datang ke ruang club seni dan bertanya, "Jadi kau sekarang mencoba berdandan hah setelah menghancurkan hidup seseorang?" Ha Ni tidak mengerti sama sekali. Jang Mi bilang, "Aku mendengar bahwa kau memberikan obat tidur pada Seung Jo saat sebelum Ujian. Setelah minum itu dia tertidur dan harus mengisi jawaban dengan terburu-buru karna waktu tersisa sedikit lagi. Apa yang kamu lakukan hah? Bagaimana kamu akan bertanggung jawab atas perbuatanmu itu hah?" Ha Ni terdiam tidak bisa menjawab.

Joo Ri marah pada Jang Mi namun Jang Mi terus melanjutkan omongannya, "Karena hal itu mungkin dia tidak akan bisa masuk Universitas! Tapi kamu sepertinya hanya peduli pada dirimu sendiri. Apakah kamu masih berani untuk mengatakan bahwa kau menyukainya? Hey jawab! Aku sedang bertanya padamu!" Ha Ni terdiam dan dia melepaskan bulu mata palsu yang di pakainya.



Ha Ni pulang ke rumah dan dia menatap kamar Seung Jo dan berkata dalam hati, "Apakah tidak apa-apa? Kau mengerjakan semuanya dengan baik-baik saja kan? Kau adalah Bae Seung Jo jadi tidak mungkin hanya karna obat itu ya tidak mungkin..." Ha Ni berjalan menuju kamarnya dan dia kaget saat melihat ada Seung Jo di kamar mandi, Ha Ni pun berusaha bersembunyi di balik pintu dan berkata dalam hati, "Kumohon katakanlah ini semua tidak mungkin."



Guru Kang Yi membagikan hasil ujian dan para murid langsung sedih karna nilainya jelek-jelek dan Guru Kang Yi memberikan semangat pada mereka. Saat ulangan Joon Gu dibagikan, yang sedih justru Guru Kang Yi dan Joon Gu yang menenagkan Guru Kang Yi dengan bilang bahwa dia sudah memiliki rencana untuk masa depannya. Guru Kang Yi senang mendengar itu. Joon Gu melihat Ha Ni dan bilang walaupun nilai Ha Ni jelek maka dia akan selalu menjaga Ha Ni. Semua teman-teman menyorakinya dan Ha Ni hanya diam saja.

Joo Ri bilang, "Hey Joon Gu jangan menganggu Ha Ni lagi! Dia ini sudah punya Baek Seung Jo!" Joon Gu berkata, "Apa kau bilang? Huh laki-laki pengecut itu tak bisa membuat perempuan bahagia!" Joo Ri bertanya, "Lalu apa yang kau bisa lakukan untuk Ha Ni hah?" Guru Kang Yi menenangkan semuanya dan meminta semuanya untuk tidak ribut. Min Ah dan Joo Ri memberikan semangat pada Ha Ni.




Di kelas 3-1 hasil ujian di bagikan oleh Guru Ji Oh dan Seung Jo kaget melihat nilainya. Guru Ji Oh bertanya, "Ada apa?" Seung Jo menjawab, "Setelah melihat ini... Aku berfikir, apakah aku ini benar-benar jenius?" Guru Ji Oh merasa aneh dan bilang, "Ada apa kau ini? Kau membuatku takut saja. Kamu masih ada tes wawancara jadi cukup lakukan itu dengan baik. Ah haruskah kami membantumu untuk masuk Universitas Tae Sang? Tapi sejujurnya dengan kemampuanmu ini masuk Universitas Tae Sang sepertinya hanya buang-buang waktu saja. Kamu seharusnya masuk ke Universitas seperti Harvard. Bagaimana pun juga kamu telah melakukan yang terbaik Baek Seung Jo." Guru Ji Oh memeluk Seung Jo dan semua teman-teman kelas 3-1 bertepuk tangan.



Ha Ni mendengar kabar ujian Seung Jo yang bagus dan dia berteriak, "BANZZAI!!!" Joo Ri bertanya, "Oh Ha Ni dengan nilaimu yang begitu, apakah kau masih bisa berteriak Banzai?" Ha Ni ingat akan nilainya dan dia pun kembali lemas. Joo Ri dan Min Ah melihat Ha Ni tapi tiba-tiba Ha Ni tersenyum senang dan berkata, "Bagaimana mungkin aku bisa berhenti ceria? Baek Seung Jo Hore! Korea Hore!!"



Di rumah, Ha Ni duduk di ruang keluarga bersama Ibu Seung Jo dan dia sangat menunggu telfon dari Universitas Parang. Ada telfon yang masuk ke HPnya dan Ha Ni langsung mengangkatnya. Tapi ternyata itu telfon salah sambung yang menanyakan rumah makan bebek panggang. Lalu ada yang menelfon dan Ha Ni senang karna dia diterima di Universitas Parang. Ibu Seung Jo juga ikut senang. Tiba-tiba yang meneflon bertanya, "Kau jurusan apa?" Ha Ni menjawab, "Aku jurusan ilmu pengetahuan sosial." Yang menelfon bertanya kembali, "Bukan jurusan apel?"

Ha Ni kebingungan dan saat melihat keluar jendela ternyata ada Eun Jo yang memegang HP dan juga Apel. Ha Ni dan Ibu Seung Jo pun kesal setengah mati sementara Eun Jo berteriak, "Oh Ha Ni Bodoh!"



Ha Ni menunggu hingga malam dan berkata, "Jika Seung Jo masuk Universitas Tae Sang maka aku akan masuk Universitas mana? Aigooo..." HP Ha Ni berbunyi dan itu telfon dari Min Ah yang bilang bahwa dia baru saja di telfon oleh Universitas Parang yang bilang bahwa Min Ah di teerima. Ha Ni pun ikut senang mendengar hal itu. Min Ah bertanya, "Bagaimana denganmu?" Ha Ni dengan lesu menjawab, "Belum ditelfon." Min Ah memberikan semangat dan bilang bahwa nanti pasti Ha Ni akan ditelfon.

Ha Ni sekali lagi mengucapkan selamat pada Min Ah dan bilang bahwa Min Ah telah melakukannya dengan sangat baik. Ha Ni pun menutup telfonnya. Hingga malam Ha Ni belum mendapatkan telfon dan Seung Jo melihat Ha Ni yang sedih.



Keesokannya, Ibu Seung Jo memberikan Ha Ni buah namun Ha Ni bilang bahwa dia tidak berhak untuk makan. Ibu Seung Jo membujuk Ha Ni untuk memakan buah namun Ha Ni tidak mau. Ha Ni bilang bahwa hari ini adalah pengumuman terakhir dan jam 10 sudah lewat itu artinya dia tidak di terima. Ha Ni bilang bahwa dia sudah bisa menebak hal ni karna juri perempuan yang menyeramkan itu tidak memiliki alasan apapun untuk menerima Ha Ni. Ibu Seung Jo berkata bahwa Ha Ni masih bisa masuk Universitas lainnya lewat jalur lain. Ha Ni sedih dan bilang bahwa nilai dia itu tidak bagus.

HP Ha Ni berbunyi dan bilang bahwa Ha Ni di teima di Universitas Parang. Ha Ni kesal dan bilang, "Ah ini pasti kau Baek Eun Jo!!!" Eun Jo datang dan bertanya, "Ada apa menyebut namaku?" Ha Ni kaget dan berkata, "Ah maaf aku pikir ini telfon palsu. Ada apa?" Penelfon bilang, "Ada seorang siswa yang mengundurkan diri sehingga anda Oh Ha Ni di terima di Universitas Parang." Ha Ni kaget dan langsung berkata, "Ya ya ya ya ya ya tentu saja aku akan menerimanya!" Ibu Seung Jo senang dan langsung memeluk Eun Jo. Ha Ni pun ikut memeluk Ibu Seung Jo dan Eun Jo. Diam-diam Seung Jo melihat itu dan tersenyum senang.



Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo, dan Papah melakukan pesta kecil di Restaurant Mie untuk Ha Ni. Ha Ni bilang bahwa dia ini sangat beruntung karna waktu itu terjadi badai sehingga tidak banyak murid yang datang. Papah bilang bahwa semua ini karna keberuntungan Papah. Semuanya tertawa senang.

Bapa Seung Jo memberikan hadiah pada Ha Ni yang berupa matel berwarna merah. Ibu Seung Jo juga memberikan sebuah amplop yang isinya tiket menonton Drama Musical Goong. Ibu Seung Jo bilang bahwa mereka akan menonton bersama dan Ha Ni harus datang hari sabtu ke drama musical itu.



Ha Ni sudah datang ke tempat Drama Musical dengan menggunakan mantel merah pemberian dari Bapa Seung Jo dan dia sedang menunggu Ibu Seung Jo yang belum datang juga. Ibu Seung Jo menelfon dan bilang bahwa di jalan sangat macet. Eun Jo berteriak, "Tidak ada kemacetan!" Namun Ibu Seung Jo langsung menutup mulut Eun Jo. Ibu Seung Jo meminta Ha Ni masuk kedalam Teater duluan saja dan meninggalkan 1 tiket di counter penjual tiket. Ha Ni mengerti dan menutup telfonnya. Ha Ni berjalan menuju counter tiket dan menitipkan satu buah tiket.



Ha Ni masuk kedalam gedung dan duduk sendirian. Ha Ni tertawa sendiri dan Ibu Seung Jo belum juga datang. Tiba-tiba ada yang duduk di kursi Ibu Seung Jo dan itu adalah Seung Jo!!!!! Ha Ni kaget dan terus menatap Seung Jo, Seung Jo menunjuk panggung Drama agar Ha Ni melihat ke depan namun Ha Ni maish terus menatapnya sehingga dia pun memegang kepala Ha Ni dan membuat Ha Ni melihat ke depan.



Selesai pertunjukan, Seung Jo dan Ha Ni berjalan pulang. Ha Ni mencubit pipinya dan berteriak kesakitan. Seung Jo bertanya, "Kenapa? Apakah kau mau aku yang mencubitmu?" Ha Ni tidak mempedulikan pertanyaan Seung Jo dan dia bertanya, "Tapi... Bagaimana bisa kamu datang kemari?" Seung Jo balik bertanya, "Menurutmu bagaimana?"



Ibu Seung Jo dan Eun Jo selesai belanja dan Ibu Seung Jo bertanya, "Eun Jo, bagaimana menurutmu mengenai akting ibumu ini hah? Tadi kamu mendengarkan ketika ibu berakting di telfon 'Seung Jo... Bagaimana ini Ibu ada di depan panggung perrtunjukan sendiri? Tidak ada yang mau menemaniku menonton' Lalu dia bilang bahwa dia akan datang. Apakah Ibumu ini harus menjadi artis hah?"

Eun Jo melihat Ibunya dan bertanya, "Apakah benar dia datang hanya karna akting Ibu?" Ibu Seung Jo tidak mengerti pertanyaan Eun Jo. Eun Jo diam saja dan terlihat berfikir. (Mungkin maksud Eun Jo ini, "Apakah Seung Jo benar-benar datang karna kasihan pada Ibunya yang nonton sendiri atau memang sudah tau bahwa Ha Ni yang menonton Drama Musical ini?")



Ha Ni bertanya pada Seung Jo, "Bukankah kau akan menghadiri wawancara Universitas Tae Sang?" Seung Jo terus berjalan dan menjawab, "Mengapa kau juga menanyakan hal ini? Kenapa semua orang selalu membicarakan Universitas?" Ha Ni bilang, "Karna kau ini pintar maka kau memiliki sesuatu yang bisa di tawarkan. Dan... Nikmatilah hidupmu ini. Bersenang-senang. Nenekku selalu mengatakan ini padaku, 'Ha Ni ah, nikmatilah hidupmu dan bersenang-seneng lah. Bersenang-senang dan buat orang lain bahagia!' Nenekku selalu bilang bahwa hidupku akan baik-baik saa jika aku melakukannya dengan penuh kegembiraan. "

Seung Jo masih merasa aneh dan bilang, "Hmm bersenang-senang?" Ha Ni lalu bilang, "Jika kamu masuk Universitas Parang maka aku akan membuat masa kuliahmu lebih menyenangkan." Seung jo hanya menatap Ha Ni.



Mereka memainkan mesin boneka dan Seung Jo berhasil mendapatkan boneka. dan melemparkannya pada Ha Ni. Ha Ni bertanya, "Apa kau tidak akan menggunakannya?" Seung Jo balik bertanya, "Apa kau pikir aku membutuhkannya?" Ha Ni sangat senang dan langsung memeluk boneka itu.



Kesenangan Ha Ni langsung hilang saat ada yang memanggil namanya dan ternyata yang memanggilnya adalah Joon Gu dan Bye Bye Sea. Akhirnya Joon Gu, Ha Ni dan Seung Jo minum bersama. Joon Gu sangat stress saat tau kalau Ha Ni dan Seung Jo baru saja menonton Drama Musikal bersama. Joon Gu bertanya, "Ha Ni, dia tidak berbuat macam-macam padamu kan? Maksudku bersentuhan tangan saat memakan pop corn atau yang lainnya?" Ha Ni dan Seung Jo hanya tertawa.



Joon Gu melihat boneka di tangan Ha Ni dan dia bertanya, "Ha Ni apakah kau membeli boneka ini? Ah boneka ini bahkan bisa berbicara." Ha Ni menjawab, "Tidak. Seung Jo mendapatkannya dari mesin boneka ini. Dia memberikan padaku sebagai ucapan selamat masuk Universitas." Joon Gu kesal dan berkata, "Boneka ini terlihat sangat murahan. Hei Baek Seung Jo apakah kau mempermainkan Ha Ni?" Ha Ni membela Seung Jo, "Apa yang salah dengan boneka ini? Dia mendapatkannya dengan usaha dia sendiri. Kamu kan tahu seberapa susah mengambil boneka dari mesin boneka." Joon Gu kesal dan bilang bahwa itu sangatlah mudah.

Seung Jo menghabiskan minumannya lalu melemparkannya ke tempat sampah dan MASUK!! Ha Ni sangat kagum dan tentu saja Joon Gu tidak mau kalah, dia melemparkan bekas minuman ke tempat sampah dan berhasil masuk juga. Bye Bye Sea dan Ha Ni pun langsung berteriak heboh dan senang. Seung Joo tidak menyukai ekspresi Ha Ni tadi makanya dia beridri dari duduknya mengambil botol bekas melemparnya lalu menendangnya dan berhasil masuk tong sampah. Tentu saja Ha Ni sangat kagum.



Seung Jo tersenyum puas dan berniat pergi namun Joon Gu menghentikannya dan ingin ikut menunjukan kemampuannya. Joon Gu mengambil bekas minum dan menendangnya namun dia terjatuh. Bye-Bye Sea langsung menolongnya sementara Ha Ni dan Seung Jo tertawa. Joon Gu benar-benar kesal dan merasa malu karna terjatuh di depan perempuan yang di cintainya dan juga di depan saingannya.



Ha Ni lalu berfikir, "Hmm sepertinya ini sering terjadi." Ha Ni menghayal bahwa dia adalah seorang putri dan Joon Gu memaksa Ha Ni untuk mencintainya namun dia tidak bisa mencintai 2 orang sekaligus. Tiba-tiba muncul pangeran yaitu Seung Jo yang menyelamatkan Ha Ni. Joon Gu mengeluarkan pedangnya dan Seung Jo juga siap bertarung. Ha Ni meminta agar Seung Jo tidak melakukan ini namun Seung Jo berkata, "Jika aku mati... aku mati karna cintaku." Pertarungan di mulai dan mereka sama-sama akan slaing membunuh, Tiba-tiba Ha Ni berteriak "Tidak!"



Kembali ke alam sebenarnya. Semuanya kaget saat melihat Ha Ni yang berteriak dan mengulurkan tangannya. Ha Ni malu dan langsung melakukan gerakan senam. Joon Gu heran namun dia mengikuti Ha Ni melakukan gerakan senam. Seung Jo hanya tertawa kecil.



Hari wawancara Universitas Seung Jo sudah tiba dan Seung Jo bersiap-siap pergi. Ibu Seung Jo memberikan semangat dan bilang bahwa Seung Jo pasti bisa memberikan yang terbaik. Bapa Seung Jo, Papah dan Eun Jo pun ikut memberikan semangat. Hanya Ha Ni yang diam saja dan melihat kepergian Seung Jo.



Papah bilang akhirnya setelah sempat bingung apakah akan kuliah atau tidak ternyata sekarang Seung Jo sudah menentukan pilihan. Ibu Seung Jo bilang bahwa masa kuliah ini sepertinya akan membuat rusak masa-masa indah Seung Jo dan Ha Ni bersama. Papah bilang bahwa pada saat kuliah itu justru Ibu Seung Jo menikah dengannya. Ibu Seung Jo langsung malu-malu.

Ha Ni ingat akan pembicaraan waktu berjalan selesai menonton Drama Musical dan dia pun langsung menggunakan jaketnya dan bersiap pergi. Papah bingung, "Kau mau kemana?" Ha Ni menjawab, "Tidak aku hanya sedikit khawatir jadi akau akan mengikutinya hingga ke ruang ujiannya. Aku pergi!" Eun Jo melihat itu dan lagi-lagi berkata, "Aneh. Aku sangat mengkhawatirkan ini. Benar-benar mengkhawatirkan."



Ha Ni diam-diam terus mengikuti Seung Jo dari belakang. Di saat menyebrangi jalan, Ha Ni menabrak seseorang dan membuat boneka yang di kasih oleh Seung Jo terjatuh. Seung Jo terus berjalan dan tersenyu (Hmm kayanya dia sadar ada Ha Ni yang mengikutinya.) Ha Ni sadar bahwa bonekanya itu terjatuh dan dia bingung antara mengikuti Seung Jo atau mengambil bonekanya. Ha Ni memilih boneka dan langsung berlari ke tengah jalan lalu ada suara hantaman keras.

Seung Jo berhenti berjalan dan mendengar anak sekolah berteriak, "Lihat itu ada seorang perempuan tertabrak mobil. Lihat itu!" Anak sekolah itu berlari panik dan Seung Jo melihat ke belakangnya.



Ha Ni masuk rumah sakit dan kakinya di gips. Saat Ha Ni bangun, Papah, Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo langsung mengkhawatirkannya. Ibu Seung Jo bilang bahwa tadi Ha Ni di tabrak mobil. Ha Ni mengingat itu lalu bertanya, "Bagaimana dengan Seung Jo?" Ibu Seung Jo menjawab, "Dia pergi untuk wawancara tentu saja." Ha Ni merasa lega mendengar itu.



Pintu kamar Ha Ni terbuka dan Seung Jo masuk. Semuanya kaget melihat Seung Jo karna seharusnya Seung Jo itu ikut wawancara Universitas.